.webp)
Aset sitaan debitur dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto tak kunjung laku dilelang. Pelelangan sudah dilakukan dua kali yakni pada 12 Januari 2022 dan 27 April 2022 ini, hasilnya sama yakni tidak ada peminat (TAP).
"Lelang eksekusi Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) yang dilakukan oleh Pejabat Lelang Kelas 1 KPKNL Purwakarta dinyatakan TAP," kata Direktur Hukum dan Humas DJKN, Tri Wahyuningsih Retno Mulyani kepada wartawan, Rabu (27/4/2022).
Padahal dalam lelang kedua ini pemerintah sudah menurunkan nilai limit atau harga minimal barang jadi Rp 2,151 triliun, dari nilai lelang pertama yang sebesar Rp 2,425 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu juga dengan besaran uang jaminan yang ditetapkan, jadi Rp 430,2 miliar dari sebelumnya Rp 1 triliun. Nyatanya penurunan nilai yang ditetapkan masih membuat aset Tommy Soeharto tidak laku sampai batas akhir penawaran hari ini pukul 10.00 WIB (sesuai server).
"Sampai batas waktu yang ditentukan yakni selambat-lambatnya 1 hari sebelum pelaksanaan lelang, tidak terdapat peserta lelang yang mendaftar dan menyetorkan uang jaminan," jelas wanita yang akrab disapa Ani.
Keempat aset Tommy Soeharto yang dilelang itu adalah; pertama, tanah seluas 518.870 m2 yang terletak di Desa Kamojing, Kabupaten Karawang sebagaimana SHGB Nomor 3/Kamojing atas nama PT Timor Industri Komponen.
Kedua, tanah seluas 530.125,526 m2 yang terletak di Desa Kamojing, Kabupaten Karawang sebagaimana SHGB Nomor 4/Kamojing atas nama PT KIA Timor Motors.
Ketiga, tanah seluas 100.985,15 m2 yang terletak di Desa Cikampek Pusaka, Kabupaten Karawang sebagaimana SHGB Nomor 5/Cikampek Pusaka atas nama PT KIA Timor Motors.
Terakhir atau yang keempat, tanah seluas 98.896,700 m2 yang terletak di Desa Kalihurip, Kabupaten Karawang sebagaimana SHGB Nomor 22/Kalihurip atas nama PT KIA Timor Motors.
Simak Video: Blak-blakan Prof Mahfud Md: Mba Tutut Tak Terkait BLBI
