Pariwisata merupakan salah satu sektor yang cukup terdampak akibat pandemi COVID-19. Di sisi lain, pemerintah juga terus mendorong bangkitnya sektor pariwisata dengan melonggarkan berbagai pembatasan wisatawan dalam maupun luar negeri dengan tidak memerlukan penggunaan masker di area outdoor, tidak menggunakan lagi tes COVID pada saat penerbangan, dan Indonesia juga kembali membuka wisatawan domestik dan mancanegara untuk ke Bali.
Urusan pariwisata, Pulau Bali masih memiliki daya tarik yang kuat sebagai destinasi wisata baik domestik maupun international. Dengan produk yang tepat, produk properti yang ditawarkan di pulau dewata ini juga bisa menjadi investasi yang sangat menarik. Salah satunya seperti Damara Village Ubud Alaya Collection yang menawarkan rumah tapak dengan nuansa resor, fasilitas hingga fitur-fitur menarik untuk hunian dan investasi.
Damara Village Ubud Alaya Coollection dikembangkan oleh Greenwoods Group dan Alaya Group. Greenwoods menggandeng PT Bali Sakanti Adya yang merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA) dari Australia yang berafiliasi dengan Alaya Group untuk menghadirkan hunian berkonsep resor yang nyaman sekaligus investasi properti yang menguntungkan.
Berlokasi di Jalan Kedewatan, Ubud, konsep produk yang ditawarkan seperti ini diklaim menjadi yang pertama di kawasannya yaitu rumah tapak dengan sertifikat hak milik (SHM) namun memiliki potensi return on investment (ROI) hingga 10 persen layaknya produk villa atau hotel. Kerjasama ini juga untuk terus mendorong masuknya investasi asing ke pasar properti Bali dan dipilihnya PT Bali Sakanti Adaya tidak terlepas dari banyaknya warga Australia yang ingin memiliki rumah kedua di Bali.
Menurut Direktur Greenwoods Group Michael Sugiharto, keunikan produk yang ditawarkan sebagai rumah namun dikelola oleh manajemen hotel dan resor bintang lima Alaya Hotels & Resorts seperti ini yang tidak mudah ditemukan di tempat lain. Unit rumah yang bebas difungsikan sebagai hunian tapi juga bisa disewakan dengan potensi ROI yang besar.
"Potensi untuk produk ini menjadi instrumen investasi yang menarik juga tidak terlepas berbagai kelengkapan di kawasannya yang umumnya berkelas bintang lima. Dengan berjalan kaki bisa ke Four Seasons Resort, Mandapa Ritz Calton, Puri Ubud and Ubud Art Center, hingga spot resto kekinian yaitu Pison Ubud. Belum termasuk yang dikelola oleh Alaya seperti Alaya Resort Ubud dan Alaya Dedaun Kuta. Makanya kami optimistis ROI 10 persen akan bisa didapatkan," jelasnya.
Mengutip www.damaraubud.com, Damara Village Ubud Alaya Collection dibangun di atas lahan seluas 1,3 hektar yang akan mencakup 56 unit rumah. Sejak awal tahun ini dipasarkan tahap pertama sebanyak 22 unit dan saat ini telah terjual 65 persen dengan harga Rp5 miliaran hingga Rp 10 miliaran. Di dalamnya juga menyediakan fasilitas seperti club house, amphitheater, yoga park, communal space, dan nantinya akan hadir Jungle Club by Pison.
Bersambung ke halaman selanjutnya.