Salah satu perusahaan rintisan ByFusion yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) membuat blok bahan bangunan berbahan dasar sampah plastik.
ByFusion menilai sampah plastik merupakan salah satu masalah yang bisa terus membesar. Pada 2040 sampah plastik akan mencapai 710 juta ton dan bisa menyumbat ekosistem bumi, lautan, sungai, dan daratan.
ByFusion menciptakan sistem dan mengumpulkan berbagai jenis sampah plastik untuk mendaur ulang agar bisa kembali digunakan. Perusahaan yang didirikan pada 2017 ini mengembangkan mesin untuk mengolah mesin sekali pakai dan menjadi ByBlock.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Nilai Ekonomi Sampah Laut |
Blok ini mirip dengan batako yang biasa digunakan untuk konstruksi pembangunan rumah. Saat ini ByBlocks seluruhnya digunakan dari sampah plastik reklamasi.
"Ada banyak sampah plastik yang tak dapat didaur ulang seperti pulpen sampai sikat gigi," kata CEO ByFusion Heidi Kujawa dikutip dari CNN, Kamis (4/8/2022).
Dia mengungkapkan, ByFusion merancang teknologi secara khusus untuk mengolah sampah-sampah yang mungkin tak bisa didaur ulang.
Kujawa menyebut saat ini ada tujuh jenis sampah plastik dan hanya dua jenis yang bisa didaur ulang. Mesin yang dinamakan Blocker System itu mengubah sampah menjadi blok bangunan tanpa harus menyortir atau mencuci terlebih dulu.
Mesin itu bisa mengolah plastik dengan cara dicabik, diparut dan dilebur menjadi balok padat menggunakan uap dan kompresi.
"Kami merancang model ByBlocks kami seperti blok semen yang berongga. Ukurannya 16 inci kali 8 kali 8," jelas dia. Batako ini lebih ringan dari blok semen pada umumnya.
(kil/ara)