Rusun Dipakai Syuting Pengabdi Setan 2, Apa Itu Program 1.000 Tower Era SBY?

Rusun Dipakai Syuting Pengabdi Setan 2, Apa Itu Program 1.000 Tower Era SBY?

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 08 Agu 2022 11:00 WIB
Rusun mangkrak di kawasan Kalimalang, Bekasi, menjadi salah satu lokasi syuting film horor Pengabdi Setan 2: Communion. Begini suasana di rusun tersebut.
Foto: Shafira Cendra Arini
Jakarta -

Rumah susun sederhana milik (rusunami) 1.000 tower yang mangkrak di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jadi lokasi syuting Pengabdi Setan 2: Communion. Lokasi itu berada di belakang Pasar Sumber Arta, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Jawa Barat.

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan rusunami 1.000 tower merupakan program yang digagas Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) yang saat ini menjadi Kementerian PUPR. Bangunan 15 lantai itu dibiarkan terbengkalai begitu saja selama belasan tahun.

"Rusun itu dibangun dalam rangka program 1.000 tower Kemenpera. Deputi Formal Kemenpera saat itu mendata untuk memberikan rekomendasi rusun mana saja yang bisa masuk ke dalam Program Rusunami 1.000 Tower," kata Endra kepada detikcom, dikutip Senin (8/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Endra menjelaskan pembangunan proyek yang jadi lokasi syuting Pengabdi Setan 2 dimulai pada 2007 dan berhenti sejak 2009. Rusunami dimaksud diberi nama Rusun Kalimalang Residence, dengan pengembang swasta atau non-APBN.

"2009 ini masa kepemimpinan Menpera (Menteri Perumahan Rakyat) Yusuf Asy'ari. Saya tidak tahu persis sejak kapan mangkraknya, dugaan saya 2009 itu," ujar Endra.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan pemberitaan detikcom pada 2007, saat itu SBY meresmikan proyek rusunami 1.000 tower di 10 kota di Indonesia di mana pencanangannya dilakukan di Pulo Gebang, Jakarta Timur. Hal itu menandai dimulainya proyek serupa di 9 kota lainnya antara lain Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, Padang, Palembang, Makassar dan Banjarmasin.

Proyek itu menelan dana sedikitnya Rp 50 triliun yang disiapkan pemerintah dan pihak swasta. Pembangunan proyek rusunami 1.000 tower direncanakan dilakukan selama 3 tahap.

Program 1.000 tower rusun dicanangkan sebagai program bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar memiliki hunian layak dengan harga terjangkau di pusat kota. Endra menjelaskan harga jualnya saat itu direncanakan sekitar Rp 144 juta per unit.

"Harga unit rusun menggunakan harga jual pemerintah, saat itu sekitar Rp 144 juta. Bebas PPN dan bisa kredit dengan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan)," jelas Endra.

Simak video 'Lokasi Syuting Film Pengabdi Setan 2 di Rusun Terbengkalai':

[Gambas:Video 20detik]



Bersambung ke halaman selanjutnya.

Berdasarkan pemberitaan detikcom pada 2014, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bilang mau melanjutkan program itu lagi, tetapi nyatanya tidak terealisasi. "Kalau saya masih ingat bagaimana kita membuat kebijakan rusunami, rusunawa. Kita harus lanjutkan lagi," kata JK di acara Talkshow bersama Pengembang dari Real Estat Indonesia di Jakarta, 28 Agustus 2014.

Niat mulia itu harus dikubur dalam-dalam karena program rusunami 1.000 tower tak berhasil alias gagal total. Dari target, hanya 138 tower yang terealisasi hingga terbangun atau hanya 13% dari target.

"Realisasinya 138, kalau kita hitung itu 10% lebih (13,8%) dikit dari 1.000 tower," kata Deputi Perumahan Formal Kemenpera Pangihutan Marpaung dalam acara Sosialisasi Tingkat Nasional UU Rusun di Hotel Sahid Jakarta, 12 April 2012.

Alasan Rusunami 1.000 Tower Mangkrak

Endra menduga mangkraknya bangunan tersebut karena kesulitan biaya dari pengembang swasta. "Rusun ini kan dibangun oleh pengembang swasta dan dana swasta (non APBN). Rusun tidak selesai mungkin karena kesulitan pembiayaan untuk menyelesaikannya," jelasnya.

Berdasarkan penelusuran detikcom, di bangunan lokasi syuting Pengabdi Setan 2 tertulis 'PROYEK INI MILIK PT CITILAND PERSADA ABADI DAN PT BUMI MANDIRI PERSADA'. Sampai saat ini pihak pengembang tersebut masih dicoba untuk dihubungi.

Berdasarkan catatan detikcom, Kemenpera pernah menjelaskan bahwa banyak kendala mengapa program rusunami 1.000 tower tak berjalan maksimal. Masalahnya mulai dari regulasi pemerintah daerah, hingga rendahnya minat kalangan pengembang.

"Pertama zonasi itu nggak jelas dimana, DKI mereka membuat zonasi dari Barat ke Timur sudah dilengkapi KLB (Koefisien Lantai Bangunan), KLB-nya masih rendah. Lalu perizinannya juga kurang jelas, waktu itu pernah ada satu rusun sudah dipancang oleh wapres tapi bulan depannya disegel. Perizinannya belum jelas. Lalu soal retribusi, masih soal perizinan juga retribusi ini 50%, tapi faktanya untuk itu butuh rekomendasi, rekomendasi juga butuh uang," papar Pangihutan.

Indonesia Property Watch (IPW) pernah mengatakan bahwa program 1.000 tower digelontorkan tanpa perencanaan matang serta kajian mendalam sehingga jadi salah satu proyek pemerintah yang gagal.

"Banyaknya kalangan yang menilai bahwa program rusunami ini telah salah sasaran bisa dibilang iya, bisa juga dibilang tidak karena permasalahan yang utama bukanlah terletak pada siapa yang menghuni rusun-rusun tersebut setelah dibangun, melainkan salahnya kebijakan yang ada sehingga aturan main menjadi tidak jelas," kata Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda dalam situs IPW, Selasa (2/4/2013) silam.

(dna/dna)

Hide Ads