Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar IKN Properti Expo di BSC Dome Balikpapan, Kalimantan Timur. Pameran properti ini diselenggarakan 20-28 Agustus 2022 untuk mendorong pembangunan hunian masyarakat di wilayah Ibu Kota Negara.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan pameran tersebut diikuti sekitar 62 peserta dari pengembang perumahan baik rumah subsidi maupun komersial, perbankan, produsen bahan bangunan, dinas perumahan serta Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR.
"Laju pertumbuhan penduduk memicu backlog perumahan di kota besar termasuk di Balikpapan. Adanya pameran ini akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai produk dan pembiayaan perumahan sekaligus mendorong investasi di daerah," kata Iwan dalam keterangan tertulis, Minggu (21/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IKN Properti Expo yang juga bagian dari rangkaian Peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) 2022 diharapkan dapat meningkatkan sinergi dalam mewujudkan penyediaan perumahan layak huni dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Khususnya penyediaan perumahan di kawasan Ibu Kota Negara yang baru agar mampu mewujudkan Indonesia yang pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat," tutur Iwan.
Dalam kesempatan ini Kementerian PUPR memberi apresiasi kepada Pemerintah Kota Balikpapan atas terselenggaranya rangkaian acara IKN Properti Expo Tahun 2022 yang sekaligus menjadi salah satu rangkaian dari peringatan Hapernas 2022 dengan mengangkat tema "Kolaborasi Wujudkan Hunian Layak dan Terjangkau Untuk Semua".
Iwan menuturkan sektor properti merupakan yang masih tumbuh positif di tengah masa pandemi COVID-19. Perumahan yang masuk ke dalam sektor real estate merupakan sektor yang tumbuh positif sebesar 3,78% pada triwulan I-2022.
"Sektor properti memiliki multiplier effect, dapat menghidupkan 174 subsektor industri lain seperti pabrik material bahan bangunan, transportasi, lembaga pembiayaan seperti bank, koperasi, financial technology, maupun sektor furniture, hingga perdagangan makanan yang akan dapat mempercepat dan membantu program Pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," katanya.
Terkait dengan angka backlog yang masih tinggi, program penyediaan perumahan disebut masih memerlukan kontribusi dari semua pemangku kepentingan bukan hanya dari Pemerintah Pusat atau pemerintah daerah saja, melainkan juga kolaborasi dengan pihak swasta maupun perbankan.
Guna mengurangi angka backlog tersebut, pemerintah telah berupaya meluncurkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan capaian Program Satu Juta Rumah melalui beberapa strategi. Daftarnya, ada di halaman berikutnya
Simak Video "Video Survei Harga Properti Triwulan IV 2024: Penjualan Menurun"
[Gambas:Video 20detik]