Drama Salah Sita Aset BLBI Besan Setya Novanto Berlanjut ke Pengadilan

Drama Salah Sita Aset BLBI Besan Setya Novanto Berlanjut ke Pengadilan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 01 Nov 2022 16:50 WIB
Satgas BLBI Sita Aset Lapangan Golf dan Hotel Besan Setnov di Bogor Rp 2 T
Foto: Anisa Indraini/detikcom

Sebelumnya, Tim kuasa hukum BRD dari LSM Law Firm Leonard Arpan Aritonang menyatakan aset-aset BRD yang disita tak ada sangkut pautnya dengan duo Harjono. Leonard bilang BRD dimiliki oleh perusahaan asing secara penuh.

"Kalau Bogor Raya ini betul-betul milik orang lain asetnya, kok disita? Katanya ini milik Setiawan dan Hendrawan Harjono. Kami dampingi Bogor Raya ini dan kita sampaikan bahwa ini nggak ada kaitannya sama sekali," kata Leonard dalam diskusi dengan wartawan di kantornya, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (28/7/2022) yang lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Leonard menyebut sejauh ini tak ada sama sekali keterkaitan BRD dengan duo Harjono. Menurutnya, penyitaan tanah pun sangat janggal karena tak ada penyertaan bukti keterkaitan BRD dengan duo Harjono dari pemerintah.

"Kita lihat ini janggal. Kita nggak tahu keterkaitan antara Hendrawan dan Setijawan dengan tanah itu dan Bogor Raya. Mereka juga nggak pernah kasih tahu dulu apa ini, apa itu," sebut Leonard.

ADVERTISEMENT

Dari penjelasan tim kuasa hukum saat ini BRD dimiliki sepenuhnya oleh pemilik asing. Di balik BRD ada perusahaan Golden Horse asal Labuan Malaysia dan juga seorang pribadi warga negara Hong Kong.

Lebih lanjut, Lelyana Santosa, tim kuasa hukum BRD lainnya, menjelaskan secara historis perusahaan pengembang properti ini pernah dimiliki langsung oleh salah satu anggota keluarga Harjono. Tepatnya Iriawan Harjono dan partner bisnisnya Tjiandra Wijaya.

Namun dia menuturkan sejak 2004 perusahaan secara penuh diambil alih dari Iriawan dan Tijiandra oleh pemiliknya sekarang.

Lely menyebut pihaknya pun memiliki bukti-bukti transaksi penjualan aset itu. Awalnya perusahaan itu bernama Asia Pacific Permai, kemudian setelah ada pergantian pemilik namanya diganti jadi Bogor Raya Development.

"Memang tadinya pemilik saham ini sebelum pindah kepada Golden Horse adalah Irawan Harjono dan Tjiandra. Tapi Saham itu sudah dijual 2004 kepada Golden Horse yang mana itu adalah asing dia di Labuan dan seorang warga asing bernama Frank," papar Lely dalam diskusi yang sama.

"Itu sudah dilakukan semua sesuai aturan. Ada modal yang masuk setoran transfer dari Golden Horse, saham itu dibayar ada buktinya," lanjutnya.


(hal/das)

Hide Ads