Dulu pengembangan sebuah kawasan hunian umumnya akan menempel maupun menginduk ke kawasan yang lebih besar dan mapan dengan banyaknya fasilitas.
Seiring perkembangan infrastruktur yang kian memudahkan aksesibilitas ke berbagai wilayah, pengembangan kawasan bisa dilakukan secara mandiri sehingga terus meningkatkan potensi kawasan tersebut yang terus berkembang.
Hal itu bisa dilihat di pengembangan berbagai township baik di koridor timur maupun barat Jakarta. Dulu yang diandalkan adalah kedekatan dengan Jakarta, namun saat ini kawasan-kawasan greater Jakarta memiliki potensinya sendiri bahkan telah berkembang menjadi destinasi untuk hunian maupun melakukan kegiatan bisnis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo, infratsruktur yang berkembang pesat khususnya jalan tol dan transportasi publik tak pelak menjadi pilihan utama masyarakat dalam memilih hunian maupun produk properti lainnya sesuai kebutuhannya.
"Saat semua faktor ataupun kriteria untuk memilih produk hunian, aksesibilitas menjadi faktor penting dan di situlah peran perkembangan infrastruktur khususnya di sebuah kawasan township. Dengan kemudahan aksesibilitas maupun perkembangan kawasannya, akhirnya faktor harga bukan lagi menjadi faktor yang menentukan," ujarnya.
Sebuah kawasan township dicirikan menawarkan lokasi yang ditunjang dengan aksesibilitas yang baik bahkan akan semakin mudah ke depannya. Juga masterplan pengembangan yang rapi dan terencana secara jangka panjang, kualitas pengembangan didukung dengan fasilitas lengkap dan tepat, hingga konsep sustainability living yang saat ini banyak ditawarkan.
Berbagai potensi ini yang juga dibaca oleh pengembang dan khususnya konsumen yang semakin paham dengan kebutuhan dikaitkan dengan lifestyle masyarakat terutama kota besar pada zamannya. Property outlook yang diterbitkan Knight Frank Indonesia juga memberikan gambaran yang baik untuk sektor properti khususnya memasuki tahun 2023.
Menurut Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat, sektor properti di Indonesia tetap prospektif di tengah potensi kendala yang terjadi seperti isu resesi, tren kenaikan suku bunga, inflasi, pandemi yang belum berakhir hingga semakin dekatnya dengan agenda politik suksesi kepemimpinan nasional tahun 2024. Berbagai kendala ini tidak mengurangi berbagai potensi yang bisa terjadi di sebuah kawasan township.
"Setiap kawasan tentunya memiliki daya tariknya sendiri. Untuk wilayah Tangerang, banyaknya pengembangan township justru kian memperkuat kawasannya ditunjang oleh basis industri, populasi yang besar, dan kedekatan dengan Bandara Soekarno Hatta. Aksesibilitas yang baik membuat setiap township besar di koridor barat ini saling terhubung sehingga menjadi poin plus dan membuka interaksi ruang yang lebih prospektif untuk berbagai pengembangan proyek properti," jelasnya.
Bersambung ke halaman selanjutnya.