Saat ini penyelenggaraan umrah tengah mengalami tantangan baru. Pasalnya, harga hotel di Mekkah dan Madinah naik hingga 300%.
Menyikapi hal tersebut, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) telah mengeluarkan surat edaran nomor 1777/DPP- Amphuri/XII/2022.
Amphuri mengungkapkan semua hotel di Tanah Suci dinyatakanfull bookeddan mengakibatkan biro perjalanan ibadah umrah kesulitan untuk mendapatkan kamar hotel. Kondisi ini telah berlangsung sejak November 2022 dan diperkirakan terus berlanjut hingga Januari 2023.
"Pasalnya, hampir semua biro travel tidak dapat kamar hotel untuk di bulan Desember, padahal pemesanan dilakukan mulai bulan September, Oktober dan November lalu. Tak dimungkiri lagi, kondisi ini membuat harga hotel melambung hingga 300%," ungkapnya, dikutip dari detikhikmah, Senin (2/1/2023).
Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, meningkatnya jumlah kedatangan jamaah umrah dari berbagai negara setelah ditutupnya umrah selama pandemi yang berlangsung hampir dua tahun. Kedua, meningkatnya jumlah jamaahumrahjuga akibat libur panjang di seluruh negara. Ketiga, tingginya antusiasme umat Islam sedunia untuk menunaikan umrah pasca pandemi.
Selain itu, kebijakan hotel-hotel di Arab Saudi terkait reservasi grup tidak sebanyak sebelumnya, hanya disediakan sekitar 50-60 persen untuk kuota grup.
Amphuri juga memberikan beberapa saran, di antaranya:
1. Menyampaikan kondisi yang terjadi dengan bermusyawarah untuk mufakat dengan calon jamaah umrah sehingga bisa memahami kondisi yang terjadi.
2. Jika memang harus melakukan penambahan biaya, maka penambahan biaya tersebut harus sesuai dengan keadaan sesungguhnya.
3. Jika memang harus melakukan perubahan hotel baik setaraf maupun di bawahnya (downgrade) pelayanan dikarenakan hotel yang dipilih telah full booked, sebaiknya disosialisasikan kepada jamaah terlebih dulu.
4. Jika memang harus melakukan perubahan program/jadwal keberangkatan yang semestinya ke Mekkah, namun bisa terlebih dulu ke Madinah atau sebaliknya. Bisa juga sebelum ke Madinah ke Thaif dulu. Namun semua itu harus disosialisasikan kepada jamaah, sehingga jamaah tetap merasa aman, nyaman dan menyenangkan.
5. Terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada jamaah/masyarakat terkait perubahan situasi yang terjadi di Saudi.
6. Jika ada perubahan program dan harga, penyelenggara bisa menawarkan program tersebut dengan komitmen baru yang disetujui jamaah.
(dna/dna)