Terbatasnya lahan di DKI Jakarta membuat pembangunan pusat perbelanjaan atau mal berkurang. Colliers International Indonesia mencatat tidak ada pembangunan mal baru di Jakarta pada 2022.
Terkait ini pengembang mulai melihat potensi pasar di luar Jakarta. Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan, hingga 2025 diprediksi 70% pembangunan mal dilakukan di luar Jakarta, khususnya Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
"Lahan terbatas, pengembang melihat potensi pasar di luar Jakarta. Terutama kalangan menengah atas yang ada di luar Jakarta, ini bisa memberikan kondisi menarik bagi pengembang mal, di area perumahan yang daya belinya tinggi," katanya dalam virtual media briefing Colliers, Rabu (4/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total pasok mal di Jakarta tercatat sebesar 4,86 juta meter persegi. Lalu, ada dua mal baru pada 2022 di Bodetabek, yaitu Paradise Walk dan Green Walk Mall (dalam komplek Grand Dhika City). Total pasok di Bodetabek 3 juta meter persegi.
Pada kesempatan itu Ferry menyebut kinerja mal akan membaik. Apalagi dengan dicabutnya PPKM akan berdampak pada kunjungan mal.
"Adanya pelonggaran, PPKM dihapus ni berdampak pada tingkat kunjungan ke mal. Bahwa gerai-gerai food, restoran, ini jadi data taruk untuk masuk ke mal," katanta
Harga sewa mal pada 2022 tidak berubah, yaitu Rp 566.095 per meter persegi di Jakarta, dan Rp 380.961 per meter persegi di Bodetabek.
Namun Ferry menyebut pada 2023 ada kenaikan biaya tarif sewa dan pemeliharaan. Kenaikan akan disesuaikan dengan laju inflasi 2022, atau proyeksi 2023.
"Kenaikan akan sesuai dengan laju inflasi 2022 atau proyeksi 2023. Ini jalan tengah, paling tidaknya bagi pemilik shopping centre atau retailer setuju di angka tersebut. Beberapa mal performance-nya cukup baik, mungkin naik di atas angka inflasi," pungkasnya.
(ara/ara)