Jadi Biang Kerok Kantor-Ruko Kosong di Jakarta, Apa Itu Virtual Office?

ADVERTISEMENT

Jadi Biang Kerok Kantor-Ruko Kosong di Jakarta, Apa Itu Virtual Office?

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Minggu, 29 Jan 2023 21:00 WIB
Anthony Leong
Ketua Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia (PERJAKBI) Anthony Leong Foto: (istimewa)
Jakarta -

Salah satu dampak dari adanya pandemi Covid-19 adalah berubahnya pola bekerja. Jika biasanya orang-orang bekerja dari kantor atau tempatnya bekerja, kini banyak orang bisa bekerja dari mana saja, tidak harus dari kantor.

Hal ini salah satu pemicu banyaknya gedung kantor kosong di Jakarta. Bahkan, beberapa di antaranya disewakan atau dijual. Banyak perusahaan yang kini memilih untuk beralih menggunakan jasa virtual office.

Melihat fenomena tersebut, menurut Pengamat dan Ahli Properti Steve Sudijanto, ke depannya format kantor memang akan sedikit berubah.

"Jadi fenomena ke depannya itu, kantor itu lebih banyak communal table dan communal meeting room," ungkapnya kepada detikcom, Minggu (23/1/2023).

Ia mencontohkan, nantinya hanya diperlukan kantor dengan format meja yang disesuaikan dengan orang-orang yang akan datang. Sementara untuk berdiskusi bisa dilakukan melalui platform daring, seperti Zoom Meeting.

"Format bisnisnya, format cara mereka bertemu itu mendiskusikan pekerjaan itu sudah beda sama yang conventional sebelum Covid," lanjutnya.

Sementara itu, menurut Ketua Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia (PERJAKBI) Anthony Leong mengatakan bahwa ada peluang bagi pelaku usaha bidang jasa penyewaan gedung atau kantor pada 2023 ini. Pasalnya, saat ini tren Virtual Office dan serviced office yang ukurannya lebih kecil menjadi solusi bagi para pengusaha yang ingin merampingkan dari kantornya yang besar ke serviced office dengan ukuran yang kecil atau bagi startup dan UMKM untuk bekerja dan berkarya.

"Virtual Office dan juga layanan Serviced Office (kantor private berukuran kecil) menjadi pilihan bagi para pengusaha pemula, startup dan UMKM dan menjadi tren saat ini dan ke depannya, karena cukup fleksibel dalam menggunakan berbagai fasilitas yang ada di dalamnya dan efisien," ujar Anthony dikutip Minggu (29/1/2023).

Anthony menambahkan, ekosistem Virtual Office dan Serviced Office berukuran kecil memiliki harga yang cukup terjangkau. Tentunya hal ini dapat menjadi solusi dan alternatif bagi para pengusaha yang akan melakukan efisiensi biaya ruang kantor pada 2023.

"Perjakbi saat ini membuka peluang kepada semua pemilik gedung di Jakarta agar dapat mengoptimalisasikan ruang gedungnya sebagai virtual office dan serviced office sebagai inkubator startup dan UMKM dan menjadi alternatif bagi pengusaha yang ingin efisiensi dari kantor kecil ke kantor yang lebih kecil," ungkap Anthony yang juga Co-Founder Menara Office itu.

Perjakbi saat ini melakukan inovasi dengan bekerjasama dengan berbagai pihak seperti IPB dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), untuk dapat membangun pusat inkubasi usaha, yang di dalamnya memberikan berbagai fasilitas. Contohnya seperti coworking, virtual office, serviced office, serta layanan perbankan untuk modal usaha. Sehingga ekosistem ini mampu memberikan nilai tambah bagi para pengusaha.

"Kita membuka peluang berkolaborasi dengan pihak gedung di kota besar untuk optimalisasi asetnya agar tidak idle. Saat ini dengan adanya isu resesi, semua orang khawatir, apalagi bagi pengusaha operator perkantoran di Jakarta, khawatir dengan berpindahnya Ibukota ke Kaltim, sehingga hanya pengusaha yang inovatif dan berdaya juang tinggi yang akan menang di tahun 2023 dan ke depannya," tegas Anthony yang juga Ketua HIPMI Digital Academy itu.

(das/das)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT