Fenomena Gedung Kantor-Ruko Kosong di Jakarta, Apa Biang Keroknya?

ADVERTISEMENT

Fenomena Gedung Kantor-Ruko Kosong di Jakarta, Apa Biang Keroknya?

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Senin, 30 Jan 2023 06:00 WIB
Pasokan ruang kantor terutama di Jakarta sudah terlalu banyak. Hal ini ditambah tingkat okupansi rendah. Hasilnya, banyak gedung-gedung kantor terlihat kosong.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Belakangan ini, rumah toko (ruko) hingga gedung perkantoran di Jakarta banyak yang kosong, sehingga disewakan atau bahkan dijual. Kenapa hal itu bisa terjadi?

Menanggapi hal tersebut, Pengamat dan Ahli Properti Steve Sudijanto menyebutkan pemicu adanya fenomena tersebut, yaitu karena pandemi COVID-19. Lebih lanjut, ia membeberkan beberapa alasan terjadinya gedung kantor yang kosong.

Pertama, karena volume bisnis yang menurun dan volume dari work from office (WFO) yang menurun. Kedua, tren bekerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA) yang tengah merajalela.

"Dengan kebiasaan yang sudah terjadi maka untuk mengembalikan karyawan kerja 100% kembali bekerja di tempat, mengubah kebiasaan itu sudah nggak mudah karena kan semua tatanan pekerjaan itu bisa dilakukan di mana saja work from anywhere. Dan itu menyebabkan volume dari ruang kerja itu menyusut," katanya kepada detikcom, Minggu (29/1/2023).

Menurutnya, dengan volume ruang kerja yang menyusut seharusnya biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat juga harus menyusut.

"Kalau ruangan itu tidak dimanfaatkan, maka ruangan kosong itu akan menjadi beban karena membayar service charge itu atau common area maintenance. Makanya banyak perusahaan yang muter otak, satu kalau bisa disewakan ya disewakan. Kedua, kalau bisa dijual ya dijual," tuturnya.

Steve menjelaskan bahwa ada dua tipe kepemilikan gedung, yaitu multi-owner building dan single-owner building. Multi-owner building yaitu gedung yang dimiliki oleh beberapa pihak, namun tetap ada semacam 'ketua' yang memiliki gedung tersebut. Sementara itu, single owner building yaitu suatu gedung yang dimiliki oleh satu pihak saja.

Menurutnya, single-owner building lebih diuntungkan dalam hal menyewa gedung. Hal ini karena mereka memiliki fleksibilitas untuk menyediakan tempat sesuai dengan permintaan calon penyewa.

"Dari segi permintaan ruangan, masa sewa, rental ratenya atau biaya sewanya itu bisa diakomodasi (oleh single-owner building) dibanding multi-owners strata title building dia tidak berkuasa seluruh building. Dia harus lapor ke (semacam) ketua RT atau RWnya gitu," ungkapnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT