Perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan yang impresif mencapai 5,72 persen pada kuartal kedua tahun 2022. Sepanjang tahun 2022 lalu perekonomian Indonesia diprediksi bisa tumbuh mencapain 5,3 persen di tengah situasi ketidakpastiak perekonomian global.
Lembaga internasional seperti World Bank memperkirakan akan terjadi perlambatan untuk perekonomian global dari 2,9 persen tahun 2022 menjadi 1,7 persen tahun 2023. Di tengah situasi ini, Indonesia masih mencatatkan inflasi yang terkendali di angka 5,51 persen secara tahunan dan angka ini lebih rendah dari prediksi yang mencapai 6 persen dan membuat kondisi kita jauh lebih baik dibandingkan negara lain.
Situasi ini juga membuat Indonesia menjadi negara dengan potensi ekonomi yang lebih baik dan resilient untuk terkena krisis. Dampak lainnya, bisnis properti yang merupakan sektor riil menjadi salah satu sektor bisnis yang akan melanjutkan tren peningkatan terlebih dengan pasar dari kalangan pekerja muda yang sangat besar.
Hal ini juga membuat produk properti bukan sekadar untuk kebutuhan papan tapi juga instrumen investasi yang menarik terlebih didorong oleh perkembangan infrastruktur yang luar biasa dan menjadi pondasi untuk terus meningkatnya value produk properti. Properti sebagai real asset memiki kepastian dibandingkan investasi saham yang sangat fluktuatif atau deposito dengan imbal hasil yang sangat kecil.
Menurut pakar properti Panangian Simanungkalit, untuk mengoptimalkan investasi properti harus diperhatikan daya dukung seperti lokasi, timing, hingga pembiayaannya. Bila semuanya pas maka properti yang kita miliki dipastikan akan terus naik harganya ditambah dengan potensi pasar yang besar.
"Properti tidak terlepas dari lokasi, akses yang mudah, maupun dukungan faktor lainnya seperti fasilitas dan berbagai sarana pendukung lainnya di kawasan. Peningkatan jumlah penduduk yang membuat pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur akan menjadi penjamin kalau properti akan naik terus dan properti juga investasi yang paling lengkap karena bisa dihuni, disewakan untuk mendapatkan passive income, dan harganya akan terus naik," ujarnya.
Pemilik properti juga bisa bebas menentukan harga jual maupun sewanya dan ini berbeda dengan investasi lain seperti emas ataupun saham yang harganya telah ditentukan. Makanya produk properti sangat tepat untuk dijadikan tabungan masa depan dengan kepastian kenaikan nilainya yang minimal di atas inflasi.
Bersambung ke halaman selanjutnya.