Investasi Properti di Jaktim Bikin Girang, Naiknya Signifikan

Investasi Properti di Jaktim Bikin Girang, Naiknya Signifikan

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 31 Jan 2023 07:51 WIB
Properti di Jakarta Timur
Foto: (istimewa)
Jakarta -

Perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan yang impresif mencapai 5,72 persen pada kuartal kedua tahun 2022. Sepanjang tahun 2022 lalu perekonomian Indonesia diprediksi bisa tumbuh mencapain 5,3 persen di tengah situasi ketidakpastiak perekonomian global.

Lembaga internasional seperti World Bank memperkirakan akan terjadi perlambatan untuk perekonomian global dari 2,9 persen tahun 2022 menjadi 1,7 persen tahun 2023. Di tengah situasi ini, Indonesia masih mencatatkan inflasi yang terkendali di angka 5,51 persen secara tahunan dan angka ini lebih rendah dari prediksi yang mencapai 6 persen dan membuat kondisi kita jauh lebih baik dibandingkan negara lain.

Situasi ini juga membuat Indonesia menjadi negara dengan potensi ekonomi yang lebih baik dan resilient untuk terkena krisis. Dampak lainnya, bisnis properti yang merupakan sektor riil menjadi salah satu sektor bisnis yang akan melanjutkan tren peningkatan terlebih dengan pasar dari kalangan pekerja muda yang sangat besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini juga membuat produk properti bukan sekadar untuk kebutuhan papan tapi juga instrumen investasi yang menarik terlebih didorong oleh perkembangan infrastruktur yang luar biasa dan menjadi pondasi untuk terus meningkatnya value produk properti. Properti sebagai real asset memiki kepastian dibandingkan investasi saham yang sangat fluktuatif atau deposito dengan imbal hasil yang sangat kecil.

Menurut pakar properti Panangian Simanungkalit, untuk mengoptimalkan investasi properti harus diperhatikan daya dukung seperti lokasi, timing, hingga pembiayaannya. Bila semuanya pas maka properti yang kita miliki dipastikan akan terus naik harganya ditambah dengan potensi pasar yang besar.

ADVERTISEMENT

"Properti tidak terlepas dari lokasi, akses yang mudah, maupun dukungan faktor lainnya seperti fasilitas dan berbagai sarana pendukung lainnya di kawasan. Peningkatan jumlah penduduk yang membuat pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur akan menjadi penjamin kalau properti akan naik terus dan properti juga investasi yang paling lengkap karena bisa dihuni, disewakan untuk mendapatkan passive income, dan harganya akan terus naik," ujarnya.

Pemilik properti juga bisa bebas menentukan harga jual maupun sewanya dan ini berbeda dengan investasi lain seperti emas ataupun saham yang harganya telah ditentukan. Makanya produk properti sangat tepat untuk dijadikan tabungan masa depan dengan kepastian kenaikan nilainya yang minimal di atas inflasi.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Kalangan pengembang tentunya akan mengoptimalkan berbagai faktor ini selain menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Pengembang Agung Podomoro Land (APL) misalnya, mengoptimalkan pesatnya perkembangan proyek infrastruktur yang dibangun pemerintah di wilayah Jakarta Timur yang akan membuat konektivitas dan ketersambungan antar seluruh wilayah Jabodetabek semakin mudah dan cepat.

Masifnya proyek infrastruktur di wilayah ini juga didukung dengan ketersediaan moda transportasi publik yang lengkap. Jadi, selain ada banyak akses jalan tol kawasan ini didukung dengan transportasi publik moda raya terpadu (MRT), lintas raya terpadu (LRT), kereta komuter, Transjakarta, dan sebagainya yang akan memudahkan aksesibilitas masyarakat.

"Kami menghadirkan Bukit Podomoro yang berlokasi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Jakarta Timur yang merupakan salah satu kawasan dengan perkembangan infastruktur luar biasa. Ini yang akan menjamin produk yang kami tawarkan juga menjadi instrumen investasi menarik karena peningkatan harganya seiring dengan perkembangan kawasannya," ujar ujar Zaldy Wihardja, Chief Marketing Officer Bukit Podomoro Jakarta.

Jakarta Timur juga menjadi wilayah dengan pertumbuhan harga properti tertinggi di Jakarta mencapai 3,48 persen per kuartal. Pertumbuhan ini juga membuat Jakarta Timur menjadi area sunrise phase karena potensi peningkatan nilai propertinya yang sangat baik dimana harga tanah yang relatif masih lebih rendah dari daerah Jakarta lainnya dan itu yang terus dimaksimalkan oleh pengembang seperti yang dipaparkan di www.bukitpodomoro.com.

Melaui Bukit Podomoro Jakarta, APL mengonsep kawasannya menjadi the most luxurious residential in east Jakarta. Dibangun di atas lahan seluas 9,6 hektar, kawasan ini menyediakan 319 unit rumah tiga lantai dengan berbagai kelebihan untuk menghadirkan hunian dan kawasan premium yang berbeda. Lebih lengkapnya bisa dilihat di Instagram @bukitpodomoro maupun WA 0811995888.

Kembali pada produk properti sebagai instrumen investasi, hal lain yang harus dilihat untuk menjamin nilai investasi properti yaitu track record pengembang. APL dengan pengalaman lebih dari 53 tahun di industri properti telah mengembangkan 80 proyek hingga telah mencapai skala ekonomis untuk optimalisasi proyek dan arsitektur yang dihadirkannya. Hingga saat ini APL juga pengembang yang sukses men-deliver seluruh proyeknya dan ini menjadi alasan lain nilai investasi yang selalu meningkat di seluh proyeknya.

Sebagai gambaran, proyek Vimala Hills pertama kali diluncurkan menawarkan harga mulai Rp1,4 miliar dan produk yang sama hari ini harganya telah mencapai Rp3,5 miliar. Apartemen Denpasar Residence saat pertama kali diluncurkan harganya Rp 800 jutaan dan sekarang tidak kurang dari Rp2,5 miliar.

"Di setiap pengembangan kami selalu memerhatikan lokasi terbaik, legalitas yang clean and clear, hingga menerapkan konsep dan produk yang inovatif dan level up dibandingkan surrounding-nya. Bukit Podomoro Jakarta memiliki keunggulan ini terlebih lokasinya yang berada di Kota Jakarta dan sudah sangat jarang ada penawaran rumah tapak," pungkas Zaldy.


Hide Ads