93 Ribu Unit Ikut Program Bedah Rumah hingga Semester I 2023

93 Ribu Unit Ikut Program Bedah Rumah hingga Semester I 2023

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 11 Jun 2023 23:00 WIB
Sejumlah Lansia, keluarga prasejahtera  dan penyandang disabilitas mendapat bantuan bedah rumah. Mereka pun senang dengan bantuan ini.
Foto:Ilustrasi/ Pool
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan peningkatan kualitas hunian masyarakat sebanyak 149.750 unit pada tahun 2023 melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Program ini sendiri lebih dikenal dengan sebutan Bedah Rumah.

Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan untuk progres fisik program BSPS hingga 9 Juni atau semester I tahun 2023 sudah mencapai 93.139 unit dari target total 150.050 unit. Adapun total anggaran program BSPS tahun 2023 sebesar Rp 3,29 triliun.

"Program BSPS merupakan bantuan pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang dilaksanakan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) guna mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan kualitas rumahnya beserta prasarana, sarana dan utilitas umumnya. Saat ini penyerapan tenaga kerjanya sudah 171.082 orang dari target 300.100 orang," kata Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulis, Minggu (11/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iwan Suprijanto berharap dengan skema PKT, program BSPS dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tidak hanya memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman, namun juga mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat.

"Program ini sangat membantu masyarakat untuk memiliki hunian yang layak dengan dana stimulan yang disalurkan oleh pemerintah," kata Iwan Suprijanto.

ADVERTISEMENT

Menurut Iwan Suprijanto, setidaknya ada tiga fokus penanganan rumah swadaya pada tahun 2023, yakni mendukung percepatan program Penurunan Kemiskinan Ekstrem (PKE) melalui peningkatan kualitas rumah tidak layak huni, penanganan kawasan perumahan, dan permukiman kumuh terintegrasi dan perluasan cakupan pelayanan Klinik Rumah Swadaya.

Salah satu program BSPS yang sudah mulai pelaksanaan berada di Provinsi Jawa Barat sebanyak 16.824 unit rumah tidak layak huni. Saat ini Ditjen Perumahan Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa II telah melakukan verifikasi untuk calon penerima program BSPS berdasarkan nama dan alamat atau by name by address (BNBA) sebanyak 8.559 unit.

"Setiap masyarakat yang rumahnya dibedah mendapatkan dana BSPS senilai Rp 20 juta dengan rincian Rp 17,5 juta untuk pembelian bahan bangunan dan Rp2,5 juta untuk upah tukang. Kami berharap dukungan dari pemerintah daerah setempat, masyarakat, dan sektor swasta melalui program CSR untuk ikut membantu dan mensukseskan pelaksanaan BSPS di Jawa Barat," kata Kepala BP2P Jawa II Kiagoos Egie Ismail.

(acd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads