Menurut CEO PT Sri Pertiwi Sejati Ming Liang, pengembangan township CINITY terus memegang komitmen untuk menjadi The First Biggest CBD in Cikarang yang akan menyediakan pusat-pusat bisnis modern, pusat belanja, fasilitas pendidikan internasional, rumah sakit modern, dan sebagainya.
"Kota ini akan memberikan atraksi pariwisata yang menarik salah satunya dengan pengembangan alun-alun Kabupaten Bekasi untuk terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, hingga menarik investasi maupun pengunjung dari berbagai daerah. Kami juga menyediakan layanan property consultant melalui kontak WA 0811102898," katanya.
CINITY juga menggandeng Aesler Group International Tbk sebagai konsultan perencanaan desain arsitektur dan town planning Kota CINITY. Perencanaan yang detil dilakukan mulai aspek general hingga spesifik dan dari skala masterplanning hingga detil arsitektur lainnya. Diperhatikan juga bagaimana kota bisa berkembang dan bertumbuh dengan berpatokan pada tiga hal: adaptable, growthable, dan faceable.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CINITY dirancang menjadi sebuah kota yang harus bisa beradaptasi dengan situasi kekinian sekaligus memprediksi masalah atau potential issue di masa depan dengan perencanaan yang dapat berlangsung hingga ratusan tahun. Menjawab isu ini Aesler Group menerapkan tiga inovasi yaitu green city, sustainable living, dan urban scape.
Penerapannya, green city bagaimana dalam setiap pengembangan dapat memanfaatkan pembuangan air hujan untuk menciptakan sustainable living dengan mengaplikasikan banyak urban scape yang diintergrasikan dengan pedestrian walk untuk menjadi elemen penting sebuah green building yang juga dirancang untuk memudahkan aktivitas penghuni hanya dengan berjalan kaki kemanapun dalam satu kawasan di CINITY.
Hal ini juga dapat mengurangi penggunaan mobil pribadi dan mendorong penghuninya untuk tinggal dalam komunitas. Integrasi ketiga menjadikan CINITY akan memudahkan mobilitas penghuni untuk berjalan kaki yang nyaman sehingga mengurangi penggunaan kendaraan yang polutif.
Direktur Utama Aesler Group Ronny Jang mengatakan, konsep pengembangan CINITY akan memiliki green area seluas 30 hektar dari kawasannya sehingga masyarakat akan merasa connect dengan outdoor environment. Konsep lainnya bisa dilihat di www.cinity.id.
"Penekanan lain dengan 40 persen green area atas zona housing untuk taman belakang pada shophouse dan commercial street area yang akan penuh dengan landscape. Dengan konsep ini akan didapat siklus yang berkelanjutan dengan daur ulang limbah hingga memanfaatkan limbah jadi sumber terbarukan untuk menciptakan kehidupan yang lebih sehat," bebernya.
Hal lainnya lagi blue city untuk mengacu pada konsep perencanaan perkotaan yang fokus pada keberlanjutan dan konservasi lingkungan dengan adanya water management system untuk pengelolaan air dan memastikan setiap tetes air jujan tertampung dengan baik. Masih ada vibrance city untuk area komersial yang terintegrasi sehingga akan selalu ada aktivitas di dalamnya. Salah satunya dengan kehadiran Thematic Shopping Street dengan daya tarik arsitektur dan lansekap sendiri-sendiri (in terms of visual terminology alignment).
(dna/dna)