Diserbu Bawang Impor, Petani Ngadu ke DPR

Diserbu Bawang Impor, Petani Ngadu ke DPR

- detikFinance
Selasa, 24 Jan 2012 16:07 WIB
Jakarta - Petani bawang merah semakin terpuruk dengan anjloknya harga di pasaran. Pasalnya, petani bawang merasa rugi karena bawang yang ditanam 'hanya' dihargai Rp 2.000 per kg, padahal ongkos produksi yang ditanggung jauh lebih besar.

Oleh sebab itu para petani bawang merah mendatangi DPR untuk meminta bantuan agar dapat difasilitasi dengan pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Asmawi Isa menyebut, anggotanya mengaku dirugikan dengan harga jual bawang merah saat ini. Salah satu sebab adalah membanjirnya bawang merah impor di Indonesia. Bahkan beberapa waktu, enam kontainer bawang impor telah masuk Brebes, sentra bawang dalam negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah lakukan demo, petani bawang. Bahwa impor sudah masuk Brebes sebanyak enam kontainer. Itu terjadi sebelum tanggal 19 (Januari 2012) lalu," kata Asmawi di gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/1/2012).

Ia mengaku, memang tidak ada izin impor khusus bawang merah. Seluruhnya berlaku berdasarkan mekanisme pasar. Sehingga ujung-ujungnya petani lokal dirugikan.

Bahkan salah satu perusahaan besar nasional PT Indofood Sukses Makmur, mengurangi jumlah pembelian bawang dari petani dan mengandalkan bawang impor.

"Sejak 2011, Indofood sudah tidak beli lagi. Melalui mitra, tetap ada pembelian tapi jumlahnya tidak seberapa. Karena suplai masuk, sehingga banjir bawang impor," ujarnya.


(wep/dru)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads