Namun tunggu dulu, toilet umum tersebut ada tarifnya lho. Siapkan saja kocek Rp 2.000 untuk menggunakan fasilitas tersebut.
"Bayar Rp 2.000 mas," jelas seorang petugas penjaga toilet berseragam biru yang menggunakan kartu identitas khusus PT KAI di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (28/10/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Payah mas, masih saja 'dipalak' Rp 2.000. Meskipun bersih sekali tapi sayang jika harus bayar," tutur Tika.
Direktur Utama KAI Ignasius Jonan pernah memamerkan betapa bersihnya toilet di stasiun Gambir, Jakarta. Jika kita ingat, toilet tersebut pernah dipakai Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk mandi saat akan melakukan rapat pimpinan, pada Selasa (24/7/2012) lalu.
"Hampir semua stasiun sudah diperbaiki toiletnya. Paling kurang gratis dan bersih. Tujuannya adalah meningkatkan pelayanan," ujar Jonan.
Sebelumnya, Jonan pernah berani bertaruh untuk membandingkan kondisi Stasiun Kereta Gambir, Stasiun Senen di Jakarta Pusat dengan stasiun moda lainnya. Bahkan mantan direktur Citi Grup ini yakin kondisi stasiun Gambir lebih bagus dari Bandara Soekarno-Hatta.
Jonan pernah memperlihatkan kondisi toilet Stasiun Gambir yang terlihat bersih dan tertata apik, bahkan aroma yang tak sedap, yang lazim di toilet-tolet umum, tak tercium. Ia juga menjamin tak ada satu pun puntung rokok yang tercecer di kawasan Stasiun Gambir.
Menurutnya hal ini bisa dicapai, meskipun di stasiun kereta tidak dipungut pajak seperti yang dikenakan pada setiap bandara udara, yaitu airport tax.
"Kalau bandara bayarnya itu Rp 40 ribu, kalau anda masuk bayar Rp 40 ribu, Ya top disini (Gambir). Lho ini fakta, Senen (Stasiun) juga lumayan rapih," katanya.
Jonan juga mengatakan selain Stasiun Gambir dan Senen, masih banyak stasiun kereta yang saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik, seperti stasiun-stasiun di Jawa Tengah, selebihnya masih terus dalam proses perbaikan dan sterilisasi.
(dru/nia)