Tutup Dua Pabrik, Sampoerna PHK 4.900 Karyawan

Tutup Dua Pabrik, Sampoerna PHK 4.900 Karyawan

- detikFinance
Jumat, 16 Mei 2014 17:15 WIB
Jakarta -

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) akan menghentikan kegiatan produksi pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang berlokasi di Jember dan Lumajang per 31 Mei 2014. Dampaknya ada total 4.900 karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Perseroan menutup dua pabrik itu dalam rangka merestrukturisasi operasional di pabrik-pabrik SKT miliknya. Emiten berkode HSMP itu akan fokus melanjutkan produksi SKT di lima pabrik lainnya di Surabaya (Rungkut I, Rungkut II dan Taman Sampoerna), Malang dan Probolinggo.

“Hal ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi manajemen Sampoerna, sekaligus merupakan kabar yang tidak baik bagi para karyawan kami, khususnya mereka yang terdampak secara langsung di pabrik SKT Jember dan Lumajang," kata Sekretaris Perusahaan Sampoerna Maharani Subandhi dalam keterangan tertulis, Jumat (16/5/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prioritas kami saat ini adalah memberikan dukungan dan bantuan yang terbaik bagi mereka selama masa‐masa sulit ini. Bagi mereka yang terdampak dengan keputusan ini akan mendapatkan paket pesangon yang jumlahnya lebih besar dari yang ditetapkan oleh pemerintah melalui UU Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003," ujarnya.

Selain itu perseroan juga akan membayarkan tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri untuk tahun 2014 ini. Selain paket pesangon dan THR tersebut, manajemen juga memberikan kesempatan kepada para karyawan di pabrik SKT Jember dan Lumajang untuk mengikuti program pelatihan kewirausahaan, yang diharapkan dapat membantu dalam mendapatkan keahlian baru dan mencari sumber penghasilan lainnya

Sampoerna akan menyediakan program pelatihan yang terdiri dari Sesi Motivasi, Pengelolaan Keuangan, dan Pelatihan Kejuruan. Berbagai program pelatihan tersebut ditujukan untuk membangun kapabilitas karyawan dalam meningkatkan keterampilan kewirausahaan dan kemampuannya dalam melawati masa‐masa yang sulit ini.
 
Keputusan untuk menutup kedua pabrik SKT Sampoerna merupakan pilihan terakhir yang telah dipertimbangkan secara menyeluruh untuk memastikan iklim usaha dan iklim kerja yang stabil dan berkesinambungan bagi perusahaan maupun keseluruhan karyawan produksi SKT Sampoerna.
 
"Meskipun penutupan pabrik SKT di Jember dan Lumajang akan menyita perhatian dan fokus kami, Sampoerna tetap berkomitmen untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri rokok Indonesia," ujarnya.

Khusus di area Jember dan Lumajang, Sampoerna akan terus membeli tembakau dalam jumlah besar untuk digunakan dalam aneka produknya sehingga membantu perekonomian setempat.

Sampoerna juga tetap berkomitmen untuk beroperasi di Indonesia dengan lebih dari 33.500 karyawan di lima pabrik SKT, dua pabrik SKM, dan 105 kantor area penjualan di seluruh di Indonesia.

(ang/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads