Hal ini disampaikan oleh putri Soeharto, Titiek Soeharto yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Golkar di gedung DPR, Jakarta, Senin (19/1/2015).
"Pemerintahan Orde Baru sukses dalam swasembada pangan. Nah pemerintahan sekarang harus bisa belajar." ujar Titiek yang bernama lengkap Siti Hediati Hariyadi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seharusnya, penyaluran bibit dan benih melibatkan kalangan petani langsung di masing-masing daerah sasaran. Cara ini diyakini bakal mencegah terjadinya penyimpangan binih atau pupuk.
"Yang kusut itu penyaluran benih dan bibit. Dari atas sudah terdata rapi tapi waktu sampai ke tingkat pengecer itu berantakan karena nggak ada unsur petani di situ jadi banyak jadi permainan. Harusnya petani dilibatkan sehingga tepat sasaran," kata anak keempat Soeharto ini.
Hal lainnya yang bisa ditiru adalah ketegasan dalam pemanfaatan lahan pertanian tidak untuk pemanfaatan di sektor lainnya yang tak produktif untuk pertanian seperti perumahan.
Ia mengakui hal tersebut bukan hal mudah dilakukan di masa sekarang ini apalagi sudah di era otonomi daerah. Namun, tetap harus ditempuh bila Indonesia benar-benar ingin mencapai swasembada pangan.
"Memang alih fungsi lahan pertanian makin marak. Makanya, Menteri Pertanian yang sekarang harus tegas, berani melarang alih fungsi dan mengembalikan untuk keperluan pertanian di Indonesia," katanya.
(dna/hen)