Seperti dikutip dari laporan kinerja keuangan Gudang Garam tahun buku 2014, Selasa (31/3/2015), produsen rokok itu meraih omzet atau pendapatan Rp 65,1 triliun di 2014, lebih tinggi 17,5% dari pendapatan di 2013 sebesar Rp 55,4 triliun.
Beban pokok penjualan emiten berkode GGRM itu juga ikut naik, dari sebelumnya Rp 44,5 triliun di 2013 menjadi Rp 51,8 triliun tahun lalu. Setelah omzet dipotong beban usaha, maka laba kotor perusahaan tercatat sebesar Rp 13,3 triliun di 2014, naik 23%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laba usaha perusahaan yang bermarkas di Kediri, Jawa Timur, ini Rp 8,5 triliun tahun lalu, masih naik dibandingkan periode yang saham 2013 sebesar Rp 6,6 triliun.
Beban bunga yang naik tinggi hingga sebesar 81% tidak menggerus kinerja Gudang Garam. Laba sebelum pajak masih bisa tumbuh dari Rp 5,9 triliun menjadi Rp 7,2 triliun di 2014.
Pada penutupan perdagangan Sesi hari ini, harga saham GGRM naik 825 poin (1,67%) ke level Rp 50.325 per lembar. Sahamnya sudah diperdagangkan 1.697 kali dengan volume 6.762 lot senilai Rp 34 miliar.
(ang/dnl)