Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, saat ini, komoditas unggulan di Indonesia khususnya yang diarahkan untuk swasembada, berkembang menyebar, tidak terfokus. Saat ini Kementan akan mengarahkan pengembangan komoditas tersebut agar ditanami terpusat.
"Kita harus melakukan upaya khusus, dari Kementerian Pertanian memperhatikan keunggulan komparatif menuju pertarungan keunggulan kompetitif. Kami lakukan perwilayahan komoditas," kata Amran ditemui usai berdialog dengan 101 bupati se-Indonesia di kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (4/5/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa kabupaten yang mendapatkan bantuan tersebut antara lain Kabupaten Dompu, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Boelemo dan kabupaten lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia.
Amran mengatakan ke depan, ada 7 komoditas termasuk jagung yang akan dikembangkan dengan konsep yang sama.
Tujuh komoditas itu antara lain, jagung, sapi, gula, kedelai, jagung, bawang merah dan cabai.
"Wilayah yang potensi jagung kita undang, berikutnya untuk kedelai, ternak sapi, gula lalu bawang dan cabai. Jadi terus menerus seperti itu, anggaran itu fokus nantinya, ada 7 prioritas kita nanti," jelasnya.
Di area-area yang punya keunggulan komoditas tersebut, pemerintah akan memberikan bantuan. Misalnya di komoditas jagung, tahun ini, lanjut Amran, Kementerian akan memberikan bantuan berupa benih dan pupuk gratis di 1 juta hektar lahan di 101 kabupaten kota sentra produksi jagung.
"Ada bantuan pemerintah kurang lebih untuk 1 juta hektar jagung tahun ini itu benih dan pupuk gratis. Lokasinya di 101 kabupaten tadi, kita fokus," jelasnya.
(zul/hen)