Bijak di Bulan Ramadan

Bijak di Bulan Ramadan

Aidil Akbar - detikFinance
Selasa, 09 Jun 2015 08:03 WIB
Jakarta -

Bulan puasa identik dengan pengeluaran yang membengkak, jadi siap-siap saja kalau pengeluaran Anda akan naik. Nah, ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut terjadi, antara lain:

A. Harga-harga Sembako
Dalam waktu 6 bulan terakhir, BBM naik dan turun dan naik lagi dan naik lagi, sehingga mendorong kenaikan biaya transportasi dan sembako. Tidak hanya BBM yang mendorong sembako dan biaya hidup naik, ada Tarif Dasar Listrik alias TDL ikutan naik, demikian juga dengan elpiji untuk memasak, akibatnya, komponen biaya hidup rumah tangga ikutan naik dan ini adalah faktor yang tidak bisa dihindari.

B. Konsumtif
Esensi dari puasa adalah menahan nafsu, tapi sering hanya diartikan menahan makan dan minum dari sahur hingga berbuka, bukan menahan nafsu konsumtif. Berbelanja dalam keadaan lapar pun memicu pembelian barang-barang yang harusnya tidak diperlukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

C. Pergeseran Jam Makan.
Logikanya, pergeseran jam makan dari sarapan menjadi sahur, makan siang jadi takjil berbuka, makan malam tetap, akan membuat lebih hemat, karena biaya makan siang menjadi hanya biaya takjil. Tapi banyak orang yang merasa pengeluaran mereka lebih banyak, karena saat berbuka dan makan malam cenderung ingin makan apapun yang diinginkan.

D. Undangan Buka Puasa Bersama.
Banyaknya undangan buka puasa bersama di restoran atau di cafe bersama keluarga, kerabat, dan teman pastinya juga membuat pengeluaran membengkak.

Poin B, C, dan D masih dapat disiasati, sehingga tidak ada minus pengeluaran di bulan puasa.

Lalu, bagaimana cara bijak membelanjakan salary/gaji bulanan terutama di saat bulan Ramadan seperti ini? Cara bijak membelanjakan gaji bulanan untuk menghadapi bulan puasa seperti ini adalah:

A. Mengetahui jumlah pengeluaran bulanan pada bulan-bulan sebelumnya. Untuk rumah tangga dengan kebiasaan memasak, kenaikan harga-harga bahan makanan dapat dihitung sehingga diketahui seberapa besar perbedaan harganya. Jika terbiasa membeli makan atau dengan katering, tentu kenaikan harga lebih mudah diketahui. Setelah itu bisa dianggarkan untuk sebulan ke depan.

TIPS: Bagilah pengeluaran sehari-hari โ€“yang telah dianggarkan tadi (terutama makan dan transportasi) untuk seminggu dan pastikan hanya ada sejumlah uang untuk seminggu di dompet Anda, termasuk bujet hiburan saat akhir minggu. Minggu selanjutnya barulah ambil uang lagi di ATM sejumlah yang sama dengan minggu lalu. Dengan demikian pengeluaran akan terkontrol.

B. Untuk pengeluaran seperti belanja bulanan, belilah hanya yang benar-benar diperlukan, sesuai alokasi anggaran. Buat daftar belanja sebelum ke pasar/supermarket, dan taati daftar tersebut. Jika berbelanja di supermarket usahakan untuk berbelanja setelah berbuka agar nafsu belanja tidak tinggi.

C. Bedakan antara keinginan dan kebutuhan. Buka puasa bersama mungkin adalah kebutuhan untuk bersosialisasi, tapi perlukah di restoran/cafe di luar bujet Anda? Anda dapat mengusulkan restoran yang lebih murah, atau jika tidak terlalu dekat dengan lingkungan pertemanan tersebut Anda selalu bisa memilih untuk tidak ikut.

D. Sisihkan juga di awal biaya-biaya lain yang harus dibayarkan, seperti saat ini yang kebetulan bulan puasa jatuh pada masa liburan dan masuk sekolah, sehingga akan ada biaya liburan anak dan biaya masuk sekolah.

Nah, kan sudah mau masuk bulan Ramadan nih, tidak ada salahnya bila kita juga belajar bagaimana cara mengelola keuangan secara Islami atau dikenal dengan Islamic Financial Planning.

Kebetulan di akhir Juni tanggal 26-28 Juni akan ada workshop yang diadakan hanya di bulan Ramadan. Silakan di cek disini >> http://bit.ly/15rifa dan manfaatkan kesempatan langka, sambil belajar dan beribadah.

(ang/dnl)

Hide Ads