Berdasarkan gambar yang diberikan Menteri Perindustrian, Saleh Husin, kepada detikFinance, mobil Sokon berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV). Dari penampakan mobil tersebut, desain Sokon nampak elegan, namun tidak dijelaskan berapa kapasitas mesin, termasuk teknologi mesin yang digunakan.
Komisaris Sokonindo Automobile, Alexander Barus mengatakan, untuk tahap awal pihaknya menargetkan produksi 50.000 unit per tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alex menegaskan, pabrik ini masih sebatas merakit mobil, karena 100% komponennya masih diimpor dari China. Namun dia menuturkan, dalam 5 tahun ke depan, ditargetkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) produk ini bisa mencapai 80%.
"Untuk kualitas ini satu tingkat di atas Sokon China. Untuk pengembangan berikutnya 5 tahun ke depan, saya bilang ke mereka itu 20% content China, 80% lokal," jelasnya.
Alex menuturkan, pabrik senilai Rp 1,65 triliun tersebut sudah dibangun sejak November lalu di Tangerang, Banten dan ditargetkan akan memasuki masa uji coba produksi di November tahun ini.
Ia menegaskan, pabrik ini berlokasi di bekas pabrik motor Sanex, yang kini sudah tidak diproduksi lagi. Gedung pabrik tersebut dibuat bertingkat untuk mengakomodiasi kapasitas produksi mobil Sokon nantinya.
"Kita jadi produksi di area itu. Karena Sanex itu kecil jadi dibuat 4 tingkat. Semua perizinan sudah selesai. Sekarang tahap pembangunan. November nanti commissioning, trial," kata Alex.
(rrd/dnl)











































