Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memastikan tetap fokus pada upaya-upaya untuk melanjutkan pertumbuhan bisnis pada semester I-2015 yang sudah mencatatkan laba, diraih dengan kerja keras. Maskapai “flag carrier” Indonesia tersebut sempat mengalami kerugian pada tahun sebelumnya.
“Kami menyadari adanya perhatian yang begitu besar dari masyarakat Indonesia terhadap maskapai kebanggan kita ini. Jiwa patriotik yang muncul di Hari Kemerdekaan ini juga sejalan dengan sikap manajemen Garuda Indonesia yang berjuang untuk tetap bisa mempertahankan keunggulan bisnis tidak saja dalam lingkup domestik, tetapi juga dalam persaingan internasional,” kata juru bicara Garuda Indonesia Ikhsan Rosan dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu (16/8/2015)
Ikhsan mengemukakan hal tersebut terkait dengan pemberitaan yang muncul di media massa mengenai Garuda Indonesia. Manajemen Garuda Indonesia menyikapinya untuk tetap fokus mengingat tantangan yang besar di masa depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan bahwa dalam pameran kedirgantaraan para produsen tentunya menawarkan berbagai produk unggulannya, dan hal tersebut memudahkan Garuda Indonesia untuk melihat komparasi atau perbandingan produk pesawat yang ditawarkan.
Segala aksi korporasi yang dilakukan Garuda Indonesia dan selaku perusahaan publik tentunya patuh pada regulasi yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aturan pasar modal, dan ketentuan keuangan lainnya yang menekankan prinsip good corporate governance atau GCG.
Manajemen Garuda memprediksi dalam tiga tahun ini adalah tahun dimana pengaruh perekonomian global masih akan memberikan tekanan terhadap Garuda, sehingga membuat manajemen mengambil tindakan yang paling rasional yaitu melakukan konsolidasi grup perusahaan dengan mengkaji kembali seluruh aktivitas bisnis Garuda Indonesia Group, termasuk perencanaan operasional.
“Sejak awal manajemen Garuda Indonesia sudah bertekad untuk bekerja keras membenahi dan membawa Garuda Indonesia semakin maju. Dan kita mengawali semester satu dengan hasil yang positif dari posisi yang merugi sebelumnya,” tambah Ikhsan.
Pada semester I-2015 ini, Garuda membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar 29,3 juta dollar AS atau Rp392,6 miliar (dengan kurs Rp 13.400 per dollar AS). Angka tersebut meningkat 114,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, di mana saat itu Garuda tercatat merugi 201,3 juta dollar AS.
Peningkatan kinerja operasional di antaranya ditandai dengan peningkatan market share atau jumlah penumpang yang diangkut oleh Garuda dan Citilink (anak perusahaan).
(hen/hen)