Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, kebijakan pertama adalah dengan penambahan negara yang bebas visa kunjungan. Dari posisi 45 negara, sekarang ditambah menjadi 90 negara. Diharapkan ada penambahan wisatawan mancanegara (wisman) menjadi 1 juta per tahun mulai tahun depan.
"Proyeksi kita dari kebijakan bebas visa bisa nambah jumlah wisman 1 juta per tahun. Berarti devisa yang dihasilkan mencapai Rp 1 miliar tambahan," ujarnya usai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Posisi di 2014, devisa yang dihasilkan dari sektor pariwisata adalah US$ 10 miliar. Sebelumnya di 2013 sebesar US$ 9,4 miliar. Sementara untuk 2015, diharapkan bisa mencapai US$ 12 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan Perpres baru ini, orang masuk ke Indonesia hanya butuh waktu sehari begitu dia datang selanjutnya kita bisa 3 jam dan selanjutnya, seperti benchmark dunia ini hanya datang satu jam, proses satu jam orang sudah bisa menikmati Indonesia," ujarnya.
Targetnya, tahun depan akan ada 3.000 yacht yang akan masuk ke Indonesia. Arief menyebutkan nilainya setara dengan Rp 3 triliun dengan asumsi 1 yacht setara dengan Rp 1 miliar. "Tahun 2019 kita harapkan ada 5.000 yacht yang masuk ke Indonesia dengan proyeksi devisa masuk US$ 500 juta," kata Arief.
Ketiga adalah kebijakan terkait asas cabotage yang sudah dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Kapal jenis tersebut boleh masuk ke Indonesia dengan menaik-turunkan penumpang di lima pelabuhan besar.
"Ada Belawan, Tanjung priok Tanjung perak, Benoa dan Makassar. Keuntungan kalau orang Indonesia mau melakukan cruising tidak perlu ke singapura cukup ke lima pelabuhan besar saja," tukasnya.
(mkl/rrd)