Bendungan Gondang memiliki tinggi 71 meter dengan panjang 604 meter dan mampu menampung air dengan volume sebesar 9,15 juta m3 yang berfungsi untuk mengairi irigasi seluas 4.630 ha dan penyediaan air baku sebesar 0,20 m3/det, sedangkan Bendungan Bendo memiliki daya tampung air sebesar 43 juta m3 dan dapat mengairi lahan pertanian seluas 3.299 ha dengan pelaksanaan pekerjaan bertahap selama 5 tahun (23 Desember 2013 - 31 Desember 2017) dan menelan biaya sebesar Rp. 651 milyar
Basuki Hadimoeljono menegaskan bahwa pembangunan sebuah bendungan sama halnya dengan berinvestasi terhadap potensi bencana, maka dalam pengerjaannya harus professional dan dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan cermat. “Apabila bendungan dijaga dan dirawat dengan baik maka maka masyarakat dapat menikmati manfaatnya lebih lama terutama untuk irigasi dan pengendalian banjir,” imbuh Basuki.
Saat ini, tahun 2015, Kementerian PUPR sedang melakukan pembangunan 13 bendungan yaitu Krueng Kreuto (NAD), Karian (Banten), Logung (Jawa Tengah), Raknamo (NTT), Lolak (Sulut), Bintang Bano (NTB), Tanju dan Mila (NTB), Rotiklod (NTT), Pasalloreng (Sulsel), Telagawaja (Bali), Tapin (Kalsel) dan Sei Gong Batam (Kepri). (lihat lampiran). Bendungan-bendungan tersebut merupakan bendungan multi purpose, mempunyai banyak fungsi yaitu penampung air guna memenuhi berbagai kebutuhan irigasi, air baku, PLTA, PLTMH, pengendali banjir dan pariwisata serta imbuhan air tanah.
Lanjut Basuki Hadimoeljono, pembangunan infrastruktur sumber daya air di beberapa daerah di Indonesia, selain untuk mendukung program ketahanan air juga mendukung program ketahanan pangan nasional melalui irigasi sehingga dapat mewujudkan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Adapun bendungan yang sudah dilakukan impounding tahun 2015 diantaranya Bendungan Raknamo (NTT), Bendungan Keureuto (NAD), Bendungan Jatigede (Jawa Barat) dan Bendungan Bajulmati (Jatim). Sementara bendungan yang sudah dalam penandatanganan kontrak yaitu Bendungan Sindangheula (Jabar), Bendungan Bintang Bano (NTB), Bendungan Rotiklod (NTT), Bendungan Passaloreng (Sulsel), Bendungan Tanju (NTB), Bendungan Mila (NTB), Bendungan Karian (Banten) dan Bendungan Logung (Jateng). (kompuSDA)
(adv/adv)