Pada pelayaran pertama, kapasitas kapal terisi penuh. Kapasitas kapal mampu membawa 500 ekor sapi. Namun perkembangan perjalanan kapal khusus ternak yang kedua ini, tidak berjalan mulus.
Untuk pengiriman kedua yakni dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Jakarta, kapasitas tidak terisi penuh alias sepi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami yang kedua jalan bawa 100 ekor dari kapasitas 500 ekor," Kata Kepala Humas PT Pelni, Ahmad Sujadi kepada detikFinance, Jumat (22/1/2016).
Pelni diberi tugas oleh Kementerian Perhubungan untuk menjalankan kapal ternak ini, sedangkan persoalan tata niaga sapi diserahkan ke Kementerian Pertanian.
Lanjut Sujadi, pihaknya akan tetap berangkat dari NTT dan NTB sesuai jadwal. Artinya, muatan sapi penuh atau tidak, Pelni akan tetap berlayar.
"Kalau berangkat sesuai jadwal, kalau menunggu lagi nanti jadwal berikutnya kacau," sebutnya.
Meski kapasitas tidak penuh 100%, Pelni mengaku tak rugi karena seluruh biaya operasional ditanggung oleh pemerintah yakni Kemenhub.
"Ini adalah angkutan penugasan bersubsidi, penuh atau nggak penuh, BBM dibiayai negara," sebutnya.
(feb/dnl)