Caranya dengan menggunakan teknologi Corrugated Mortar Pusjatan (CMP) atau baja bergelombang, yang merupakan hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang Kementerian PUPR di Kabupaten Brebes dan Tegal.
Teknologi CMP yang sama saat ini sedang dibangun di flyover Antapani di Bandung. Teknologi ini dapat menghemat sampai 35% biaya yang digunakan dengan teknologi biasa, selain itu juga pembangunannya bisa lebih cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basuki mengatakan, 5 flyover akan dibangun untuk menghilangkan kemacetan akibat perlintasan sebidang kereta api di 5 lokasi di Kabupaten Brebes dan Tegal, yaitu perlintasan sebidang Dermoleng, Klonengan, Kesambi, Karang Sawah, dan Kretek.
"Kita akan pakai (teknologi CMP-red) untuk mengatasi simpang-simpang sebidang dengan Kereta Api (KA) di kawasan Brexit, di sana ada lima simpang sebidang dengan KA, sekarang sedang ditender, mudah-mudahan 1,5 bulan kedepan sudah bisa kita tetapkan pemenangnya sehingga sebelum mudik 2017 sudah bisa dimanfaatkan," tutur Basuki.
Basuki mengatakan, saat ini di setiap perlintasan tersebut menghabiskan waktu 5 menit, dalam satu hari 72 kali KA melintas, bahkan saat musim mudik mencapai 90 kali.
"Jadi dalam 1 hari ada 450 menit artinya sudah berapa jam berhenti, ini akan kita coba atasi dengan teknologi CMP," tutupnya. (wdl/wdl)