Namun ternyata masih ada kendala yang dihadapi pemerintah dalam memaksimalkan industri TPT.
Salah satunya adalah masih adanya kasus penyelundupan ballpress (baju bekas) di beberapa wilayah di lndonesia yang disebabkan masih adanya permintaan yang tinggi terhadap pakaian bekas karena harga yang murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku sering mendapati sms gelap yang memberitahu dirinya mengenai adanya tindakan importasi ilegal tekstil dan TPT.
"Saya sebagai menteri tiap hari dapat sms gelap, ada kontainer masuk dan lain-lain," kata dia saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Data penindakan secara nasional sendiri menunjukkan, pada tahun 2015 ada 162 kasus penyelundupan TPT yang telah berhasil dilakukan penindakan oleh Bea Cukai.
Di tahun 2016 sampai dengan Bulan Oktober kasus penyelundupan TPT yang berhasil dilakukan penindakan oleh Bea Cukai ada 151 kasus. Ke depan, pemerintah berkoordinasi dengan kepolisian dan kementerian terkait, akan melakukan tindakan tegas untuk beberapa perusahaan yang diselidiki melakukan praktik curang ini.
"Kalau perlu kita lakukan tindakan semacam shock therapy. Nanti kalau disampaikan lokasinya di mana ya jadi sudah dulu. Jadi yang diinstruksikan sekarang buat shock therapy," ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi mengatakan, dengan sejumlah kasus yang telah berhasil ditindak, pihaknya telah berhasil menidaklanjutinya dengan memecat karyawan di direktoratnya yang terlibat, dan juga memberikan penghargaan kepada yang berhasil mencegah penyelundupan.
"Mengenai penegakan hukum. Sudah 42 yang saya penalti, sebagian dicopot, turun pangkat dan dipecat. Disamping itu ada 62 yang kita berikan penghargaan," ungkapnya.
Penyelundupan tekstil sendiri dilakukan melalui dua jenis pelabuhan. Ada yang pelabuhan kecil, dan juga pelabuhan besar.
"Seperti pelabuhan tikus, itu pakaian besar. Itu nilainya kecil tapi mengganggu pasar industri nasional. Untuk penyelundupan dari pelabuhan nasional juga merugikan. Impor ilegal dari berikat juga banyak karena mereka tulang punggung ekspor. Pokoknya yang baik kita beri insentif, yang tidak baik kita beri penalti," tukasnya.
Informasi saja, industri TPT merupakan industri padat karya dan mampu menyerap banyak tenaga kerja bahkan menciptakan lapangan tenaga kerja baru pada sektor distribusi dan perdagangannya.
Negara-negara industri utama di Asia, seperti Jepang, China, dan Korea Selatan mengawali revitalisasi menuju negara industri dengan mengembangkan manufaktur TPT.
Dalam kondisi krisis pun, Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) di sektor TPT terbukti masih bisa bertahan dan menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi sektor konsumsi rumah tangga. Hal ini lah yang mendorong pemerintah sangat concern akan hal ini. (drk/drk)