Direktur Utama Perum Bulog mengatakan, realisasi impor daging kerbau sampai saat ini telah mencapai 59.000 ton.
"Yang realisasi impor 10.000 ton ditambah 49.000, kira-kira realisasinya 59.000, itu yang sudah masuk per hari ini," kata Djarot di Kantor Bulog, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Impor ini kontraknya tahun lalu, tahun ini belum ada kontrak impor baru, hanya melanjutkan saja," tambahnya.
Saat ini, kata Djarot, stok daging kerbau India yang masih disimpan oleh Bulog sekitar 49.000 ton. Stok tersebut akan didistribusikan ke pasar-pasar tradisional maupun modern di Jabodetabek.
Tidak hanya itu, lanjut Djarot, penjualan daging kerbau impor ini juga tidak dilakukan secara monopoli oleh Bulog, meskipun hanya perusahaan pelat merah ini yang mendapatkan kuota impor.
"Sebetulnya sampai saat ini kita tidak ada penjualan monopoli, kita gak jual ke satu titik, tapi memang khusus daging India itu adalah Bulog, tapi kami punya kebijakan untuk menjual kepada semua distributor, termasuk riteler, jadi ada 3 model artinya tidak ada jual ke satu," ungkapnya. (ang/ang)