Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengungkapkan pihaknya hari ini membahas strategi mempercepat penggunaan kartu rastra tersebut, agar tidak tidak terjadi tumpang tindih dengan pembagian beras rastra yang dibagikan langsung.
"Konkritnya adalah rastra. Memang sekarang ini baru uji coba. Ini rencananya pembagian rastra itu akan diganti dengan pembagian uang non-tunai. Jadi dia dapat kartu, isinya ada uang di situ. Dia boleh beli apa saja," ungkap Darmin di kantornya, Jumat (7/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu uji cobanya sudah berjalan, tapi saya ingin lebih cepat, karena kalau sistem ini uji coba berarti pembagian berasnya masih berjalankan. Nah, nanti bermasalah di lapangan kalau double-double di lapangan," tambahnya.
Darmin berujar, dengan jumlah saldo yang telah ditentukan, kartu tersebut hanya bisa dipakai untuk membeli beras dan kebutuhan pokok lainnya yang telah ditentukan pemerintah. Saat uji coba sekarang, kartu tersebut hanya bisa ditukarkan dengan beras rastra dari Bulog.
"Kalau tadinya hanya beras, ke depan ya akan dibuka untuk beli telur, minyak goreng. Tapi tidak bisa beli di luar itu, nanti dia malah bawa voucher lagi dia," jelasnya.
Baca juga: Begini Cara Dapatkan Bantuan Pangan Non Tunai Jokowi
Namun demikian, lanjutnya, rapat tersebut belum mencapai langkah-langkah apa yang perlu dilakukan untuk mempercepat penggunaan kartu non tunai tersebut.
"Kita tidak sempat sampai habis, itu mengenai bantuan sosial non tunai. Kita belum bisa menjelaskan lebih jauh karena tadi tidak bisa selesai rapatnya," pungkas Darmin. (idr/hns)