Sementara omzet induk usaha United Airlines ini naik tipis 2,7% menjadi US$ 8,4 miliar (Rp 111,7 triliun). Biaya operasional yang tinggi membuat laba maskapai asal Amerika Serikat (AS) itu turun.
United, yang pekan lalu dapat kecaman banyak pihak gara-gara menurunkan penumpang dengan paksa, memprediksi jumlah penumpang masih akan tumbuh tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ogah Rugi, Maskapai AS Sudah Biasa Overbooking Tiket
Sementara CEO United Airlines, Oscar Munoz, menyatakan maskapai Negeri Paman Sam itu masih punya banyak PR yang harus diselesaikan, apalagi setelah kasus David Dao yang diturunkan paksa dari pesawat.
"Insiden yang terjadi di penerbangan 3411 ini menjadi pengalaman yang berharga, dan saya bertanggung jawab penuh. Ke depan kami akan lebih mengutamakan kepentingan penumpang di atas segala-galanya," kata Munoz.
Pasca kejadian itu, United Ailrine menyatakan tidak akan lagi meminta bantuan polisi bandara ketika meminta penumpang turun dari pesawat. Penumpang harus benar-benar sukarela menyerahkan kursinya dan diberi kompensasi yang sepadan.
Baca juga: Pengalaman Terbang dengan United Airlines, Kaget Diminta Serahkan Kursi (ang/hns)