Laba United Airlines Anjlok 69%

Laba United Airlines Anjlok 69%

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Selasa, 18 Apr 2017 11:56 WIB
Foto: Gettyimages
New York - Laba United Continental turun jadi US$ 96 juta (Rp 1,2 triliun) di akhir Maret 2017, anjlok 69,3% dibandingkan posisi tahun sebelumnya periode yang sama. Tingginya harga bahan bakar pesawat dan naiknya upah karyawan jadi penyebabnya.

Sementara omzet induk usaha United Airlines ini naik tipis 2,7% menjadi US$ 8,4 miliar (Rp 111,7 triliun). Biaya operasional yang tinggi membuat laba maskapai asal Amerika Serikat (AS) itu turun.

United, yang pekan lalu dapat kecaman banyak pihak gara-gara menurunkan penumpang dengan paksa, memprediksi jumlah penumpang masih akan tumbuh tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat tren positif untuk prediksi pendapatan per triwulan, dan di akhir tahun nanti," kata Presiden Direktur United Continental, Scott Kirby, dalam keterangan tertulis yang dikutip AFP, Selasa (18/4/2016).

Baca juga: Ogah Rugi, Maskapai AS Sudah Biasa Overbooking Tiket

Sementara CEO United Airlines, Oscar Munoz, menyatakan maskapai Negeri Paman Sam itu masih punya banyak PR yang harus diselesaikan, apalagi setelah kasus David Dao yang diturunkan paksa dari pesawat.

"Insiden yang terjadi di penerbangan 3411 ini menjadi pengalaman yang berharga, dan saya bertanggung jawab penuh. Ke depan kami akan lebih mengutamakan kepentingan penumpang di atas segala-galanya," kata Munoz.

Pasca kejadian itu, United Ailrine menyatakan tidak akan lagi meminta bantuan polisi bandara ketika meminta penumpang turun dari pesawat. Penumpang harus benar-benar sukarela menyerahkan kursinya dan diberi kompensasi yang sepadan.

Baca juga: Pengalaman Terbang dengan United Airlines, Kaget Diminta Serahkan Kursi (ang/hns)

Hide Ads