Tak Lagi Ada Cantrang, Laut di Merauke Bersih dan Banyak Ikan

Tak Lagi Ada Cantrang, Laut di Merauke Bersih dan Banyak Ikan

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Kamis, 18 Mei 2017 14:10 WIB
Foto: Pool
Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mendapat pesan dari warga Merauke terkait larangan penggunaan cantrang alias trawl. Setelah alat tangkap berbahaya itu dilarang, laut Arafura di Merauke menjadi bersih dan banyak ikan.

Menurut Susi, kapal-kapal besar yang menggunakan cantrang sudah tidak beroperasi di wilayah tersebut sejak keluarnya aturan No.71/PERMEN-KP/2016 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

"Saya senang dan bersyukur. Kapal-kapal asing raksasa yang semuanya pakai trawl berhenti sejak moratorium. Moratorium selesai izin mereka tidak diperpanjang karena kapal-kapal itu terlibat IUUF (Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing)," kata Susi kepada detikFinance, Kamis (18/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain laut bersih dan banyak ikan, warga juga melaporkan ke Susi saat ini biota laut tumbuh subur di Laut Arafura. Salah satunya adalah kerang bambu.

Kerang bambu, yang dalam bahasa setempat dikenal dengan sebutan Mumu, ini menghilang sejak 2005 menurut warga Merauke bernama Aloysius Dumatubun. Setelah larangan cantrang berlaku, biota laut ini bermunculan kembali.

"Saya akan jaga terus, ambil ikan pakai alat yang benar dan tidak merusak lingkungan," ujar Susi.

Mumu alias kerang bambu.Mumu alias kerang bambu. Foto: Dok. Istimewa

Berikut pesan lengkap Dumatubun kepada Susi:

Sebagai anak Merauke, dalam kesempatan ini kami atas nama warga Kota Merauke mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Menteri, karena kebijakan yang Ibu Menteri lakukan yakni moratorium khusus di bidang kelautan.

Kebijakan yang Ibu lakukan membawa dampak positif buat kami warga Kota Merauke. Adapun dampak positip yang dirasakan adalah Laut Arafura di perairan Merauke menjadi bersih dan ikan bertambah banyak, nelayan lebih senang dan makmur.

Oleh karena laut menjadi bersih maka tanpa sadar salah satu biota khas Laut Merauke yakni Mumu atau kerang bambu yang sejak tahun 2005 terakhir biota laut ini menghilang karena laut yang kotor akibat ulah para nelayan.

Dampak positif moratorium menyebabkan biota khas Merauke saat ini muncul kembali dan masyarakat Merauke boleh menikmati mumu atau kerang bambu ini.

Sekali lagi kami ucapkan terima kasih untuk Ibu Susi selaku Menteri Kelautan dan Perikanan. Sukses BU Susi, Tuhan berkati kita semua.

Aloysius Dumatubun
Merauke

Mumu alias kerang bambu.Mumu alias kerang bambu. Foto: Dok. Istimewa
(ang/mkl)

Hide Ads