Rombongan dari UEA yang hampir semuanya pria ini kompak mengenakan baju putih khas Arab yang disebut Thawb. Sementara tuan rumah, Jonan yang didampingi Wakil Menteri ESDM, Archandra Tahar, memilih setelan batik dalam penyambutannya.
Ditemui usai pertemuan tertutup tersebut, Jonan menjelaskan pembahasan kedua belah pihak terkait kerjasama rencana investasi, pembelian minyak secara langsung, sektor transportasi, sampai pembahasan perjanjian pajak kedua negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sementara di sektor transportasi, ada permintaan dari UEA agar ada penambahan frekuensi penerbangan maskapai mereka ke Indonesia, serta investasi negara Timur Tengah itu di sektor kepelabuhanan. Serta pembahasan penyesuaian perjanjian pajak atau tax treaty.
"Kerjasama di bidang transportasi di pelabuhan, serta permohonan peningkatan frekuensi penerbangan dari UEA ke Indonesia. Juga ada usulan untuk perbaikan perjanjian perpajakan kedua negara, karena tax treaty sudah lama sekali, sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan," ujar Jonan.
Kunjungan dari Menteri Energi UEA ini merupakan kunjungan balasan saat Jonan menyambangi UEA pada medio Januari 2017 lalu. Saat itu Jonan mengunjungi Masdar City di Abu Dhabi. Kunjungannya saat itu lebih fokus membahas pengembangan energi terbarukan, khusus dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di negara petro dolar itu. (idr/ang)