50% Produksi Pangan RI Masih Terpusat di Pulau Jawa

50% Produksi Pangan RI Masih Terpusat di Pulau Jawa

Muhammad Idris - detikFinance
Senin, 22 Mei 2017 13:10 WIB
Foto: Tri Ispranoto/detikcom
Jakarta - Salah satu yang mengancam ketahanan pangan di Indonesia, yakni terlalu dominannya Pulau Jawa dalam produksi pangan. Di sisi lain, lahan pertanian di pulau terpadat ini terus menyusut setiap tahunnya.

Anggota Dewan Ketahanan Pangan, Khudori, mengungkapkan dominasi Jawa sebagai basis produksi pangan cukup berbahaya, lantaran selama puluhan tahun Jawa jadi pusat ekonomi sehingga banyak terjadi konversi lahan pertanian.

"Jawa masih menopang pangan tak hanya Pajale (padi, jagung, dan kedelai), tetapi juga sayuran seperti cabai, bawang, dan lainnya itu rata-rata di atas 50% lebih diproduksi di Jawa. Padahal Jawa jadi konsentrasi ekonomi dan penduduk, luar biasa alih fungsi lahannya. Ini sangat berbahaya di masa mendatang," kata Khudori dalam diskusi 'Menuju Kemandirian Pangan' di Setia Budi One, Jakarta, Selasa (22/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data produksi pertanian Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi 2015 di Jawa yakni sebesar 38,97 juta ton atau 51,7% produksi nasional.

Begitupun dengan produksi jagung di Jawa pada tahun yang sama jumlahnya 10,6 juta ton atau 54,1% produksi nasional. Kemudian kedelai 599 ribu ton atau 62%, dan gula sebesar 1,53 juta ton atau 61,5% dari produksi nasional.

"Pulau Jawa juga menyumbang terbesar untuk produksi daging sapi, daging dan telur ayam, cabai, dan bawang merah," jelas Khudori.

Lanjut dia, menggeser basis produksi pangan dari Jawa ke luar Jawa juga tak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Lahan di luar Jawa yang paling potensial yakni lahan kering. Sehingga pemerintah perlu membangun infrastruktur irigasi di banyak tempat seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua.

"Padahal Jawa ini pusat ekonomi yang semuanya membutuhkan tapak lahan, lahan pertanian semakin terancam. Kata kuncinya dua, yakni alih fungsi lahan di Jawa harus dicegah, kedua secara gradual memperkuat fondasi pangan luar Jawa," ungkap Khudori. (idr/hns)

Hide Ads