Pemerintah Jokowi Bakal Revisi APBN 2017

Pemerintah Jokowi Bakal Revisi APBN 2017

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 30 Mei 2017 10:43 WIB
Foto: Yulida Medistiara/detikFinance
Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah menyusun perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2017. Hal tersebut diungkapkan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Selasa (30/5/2017).

Dia juga memastikan, penyusunan APBNP 2017 juga diikuti dengan adanya perubahan-perubahan asumsi makro. Sayangnya dia masih enggan menyebutkan secara detil.

"Ya ada (perubahan), ditunggu nanti pada waktunya," kata Askolani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam dokumen APBN 2017, dituliskan:
  • Pertumbuhan ekonomi 5,1%
  • Inflasi 4%
  • Nilai tukar Rp 13.300/US$
  • Tingkat SPN 3 Bulan 5,3%
  • Harga Minyak Mentah US$ 45 per barel
  • Lifting minyak bumi 815 ribu barel/hari
  • Lifting gas bumi 1,15 juta barel/hari
Di tempat terpisah, Ekonom dari PT Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, beberapa asumsi makro yang berpotensi terjadi perubahan pada penusunan APBNP 2017 hanya terjadi pada harga minyak mentah.

"Menurut saya asumsi makro yang berpotensi diubah dalam APBNP 2017 adalah harga ICP yang diasumsikan US$ 45 per barel," kata Josua.

Dia menyebutkan, faktor yang membuat asumsi tersebut diubah karena perkembangan minyak dunia yang cenderung meningkat sejak akhir tahun 2016 didorong oleh pemangkasan produksi minyak global oleh OPEC serta adanya perbaikan ekonomi global. Sekarang harga minyak mentah dunia bergerak pada level US$ 50 per barel.

Sementara asumsi makro lainnya, Josua memprediksi masih akan tetap dipertahankan karena perkembangan perekonomian dalam beberapa bulan terakhir berjalan dengan stabil, dengan pertumbuhan ekonomi masih dapat tercapai di level 5,1% setelah pada kuartal I-2017 tercatat 5,01%.

Untuk inflasi, Josua memastikan masih terkendali dikisaran 4% hingga akhir tahun ini meski akan mencapai pada puncaknya di pertengahan 2017 yang didorong oleh ramadan. Sementara untuk nilai tukar Rupiah terhadap dolar masih dikisaran Rp 13.300/US$.

"Masih on track mengingat kondisi dari potensi masuknya dana asing setelah rating upgrade, defisit transaksi berjalan yang cenderung terjada sekitar -1,7% terhadap PDB," tukasnya.

Sore ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menggelar rapat kabinet terbatas untuk membahas perubahasan APBN 2017. Para menteri dijadwalkan merapat ke Istana Negara. (mkj/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads