Senior Executive Vice President (SEVP) Corporate Banking Bank Mandiri, Alexandra Askandar, menjelaskan kontribusi Bank Mandiri dalam sindikasi tersebut yakni Rp 1,19 triliun, dan SMI sebesar Rp 500 miliar, dengan masa pinjaman selama 20 bulan.
Kredit yang akan dikucurkan dalam 2 tahap tersebut digunakan untuk modal kerja pengadaan 438 unit kereta berbagai tipe yang dipesan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pendanaan sindikasi merupakan bagian dari kebutuhan Rp 7 triliun yang diperlukan Inka selama tahun 2017. Sindikasi ini, lanjutnya, juga sebagai bentuk sinergi BUMN di sektor transportasi.
Hingga Maret 2017, Bank Mandiri telah mengucurkan pembiayaan infrastruktur Indonesia dengan total realisasi Rp 118,7 triliun, naik 26,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Dari jumlah tersebut, pembiayaan sektor transportasi mencapai Rp 27,6 triliun. Khusus pada sub sektor perkeretaapian, pembiayaan yang telah disalurkan hingga Maret 2017 mencapai Rp 4,71 triliun," terang Alexandra.
Sementara itu, Direktur Utama Inka, Agus Purnomo, menjelaskan pendanaan dari sindikasi tersebut dipakai sebagai modal kerja pengerjaan pesanan 438 trainset untuk peremajaan armada PT KAI.
"Kereta di dalam negeri ini banyak yang sudah berusia 30 tahun, bahkan ada yang sudah 50 tahun. Dan tahun ini ada 438 kereta eksekutif dan ekonomi. Dan tahun depan semoga bisa 500 trainset lebih. Semoga Oktober ini sudah mulai delivered," jelas Agus. (idr/mkj)