Mengintip Perajin Beduk Dadakan di Tanah Abang

Mengintip Perajin Beduk Dadakan di Tanah Abang

Citra Fitri Mardiana - detikFinance
Rabu, 07 Jun 2017 09:05 WIB
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - Kesibukan perajin beduk dadakan di bulan Ramadan meningkat. Contohnya di lokasi pembuatan beduk, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kulit kambing pilihan dipisahkan dari dagingnya, dibentangkan pada bingkai kayu, dijemur sampai kering dan tidak berkerut.

Jika cahaya matahari terik, proses pengeringan kulit kambing memakan waktu 1-2 hari. Kulit yang sudah kering, direndam dalam air agar lentur saat dipasang di rangka beduk berupa drum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perajin beduk dadakan di Tanah AbangPerajin beduk dadakan di Tanah Abang Foto: Citra Fitri Mardiana/detikFinance

"Kulit kambing dijemur, diangkat, direndam 3-5 jam. Diangkat, baru dipasang," tutur Fatullah perajin beduk dadakan di Tanah Abang, Fatullah, kepada detikFinance, Rabu (7/6/2017).

Sebelum menyatukan kulit kambing dengan drum, disiapkan dulu rangka pengikat yang terbuat dari besi dan baut. Rangka berbentuk ring ini menahan kulit kambing agar terpasang dengan kencang.

"Membuat rangka besi enggak lama, paling-paling 1/4 jam. Yang agak lama mengelasnya," ujarnya.

Setelah kulit, rangka dan drum disiapkan, maka tinggal dirangkai menjadi beduk. Dalam satu jam pengerjaan, Fatullah bisa menghasilkan dua beduk. Dalam sehari Fatullah mampu membuat 30 beduk dalam berbagai ukuran.

"Kalau sudah ada rangka besi, tinggal pasang. Satu jam bisa selesaikan dua beduk, enggak terlalu lama," Fatullah.

Lokasi pembuatan beduk di Tanah AbangLokasi pembuatan beduk di Tanah Abang Foto: Citra Fitri Mardiana/detikFinance

Menurut Fatullah tak terlalu sulit memperoleh bahan baku beduk. Bahan baku utama seperti kulit kambing, diperolehnya sendiri dari setiap aktivitas jagal yang dilakukan di rumah potongnya. "Kulit kambing saya ada sendiri. Di sini kan saya usaha (ternak) kambing, ada potong (jagal) juga," terangnya.

Sedangkan, bahan baku lain seperti drum diperoleh dari sejumlah pabrik kimia di sekitar Angke, Jakarta Utara. "Kalau drumnya dari bekas minyak wangi, saya dapet dari pabrik kimia, di Jembatan Lima (Angke)," jelas Fatullah.

Lokasi pembuatan beduk di Tanah AbangDrum untuk beduk Foto: Citra Fitri Mardiana/detikFinance

Fatullah melakoni pekerjan sebagai perajin beduk dadakan selama 15 tahun terakhir. Setiap Ramadan, dia dibantu beberapa karyawan memproduksi beduk.

Setelah Lebaran usai, Fatullah kembali menjalani bisnis utamanya yaitu berdagang kambing. "Masuk Ramadan, baru produksi. Kalau sehari-hari enggak, dagang kambing," pungkas Fatullah. (hns/mkj)

Hide Ads