PLTB yang rencananya akan menghasilkan listrik 50 Megawatt (MW) ini sempat digadang-gadang akan jadi pembangkit tenaga angin terbesar di Indonesia.
Tapi setelah diresmikan Jokowi 2 tahun silam, proyek 'kebun angin' ini malah terbengkalai. PLTB belum dibangun karena terhambat persoalan izin lahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
International UPC Renewables, investor asal Amerika Serikat (AS) yang akan membangun PLTB Samas, sampai sekarang masih menunggu izin lahan. "Intinya proyek itu memang terkendala lahan, belum siap. Investornya masih menunggu. Saya belum dapat laporan lagi," tukas Rida.
Ia menambahkan, PLTB Samas hampir dipastikan batal menjadi pembangkit tenaga angin terbesar di Indonesia. Sebab, ada 2 proyek PLTB lain yang akan segera selesai dan kapasitasnya lebih besar, yaitu PLTB Sidrap dan PLTB Jeneponto di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca juga: 'Jokowi Bikin Sejarah Baru di Yogya' |
PLTB Sidrap sudah mulai konstruksi pada April 2016 lalu dan bakal selesai akhir tahun ini. Kapasitasnya mencapai 70 MW, akan jadi yang terbesar di Indonesia.
Kemudian proyek PLTB Jeneponto kapasitas 65 MW, sudah penandatanganan Perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) pada September 2016, mulai menghasilkan listrik pada 2018.
"Mungkin yang selesai duluan nanti di Sidrap dan Jeneponto," pungkasnya. (mca/wdl)