Per 2016 lalu, pemanfaatan harta karun energi di Indonesia sebagai bahan baku produksi listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) mencapai 1.643,5 MW dan berhasil mencapai target pada triwulan II sebesar 1.698,5 MW.
"2016 1.643,5 MW dan target 2017 1.858,5 MW bisa tercapai," jelas Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Rida Mulyana di Ditjen EBTKE, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, pemanfaatan tenaga surya dan mikro hidro dalam pembangkit listrik per 2016 mencapai 9,43 MW di 2016 dan ditargetkan mencapai 124,28 MW di akhir tahun ini. Padahal hingga triwulan II-2017, pemanfaatan tenaga surya dan mikro hidro baru mencapai 12,45 MW.
"Target sedikit ambisius dari 9 MW ke 124 MW karena kita terapkan feed in tariff waktu itu," kata Rida.
Terakhir, pemanfaatan Bahan Bakar Nabari (BBN) pada 2016 mencapai 3,65 juta kiloliter (KL) dan pada tahun ini ditargetkan mencapai 4,60 juta KL. Sedangkan di triwulan II-2017 pemanfaatan BBN mencapai 1,48 KL.
"2016 melebihi target karena kurs nambah. Kemudian ini 2017 setup lagi," ujar Rida. (dna/dna)











































