Tugas tersebut didasarkan pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) Nomor 8086 K/12/- MEM/2016 tentang Penugasan kepada emiten berkode PGAS itu.
Direktur Utama PGN, Jobi Triananda Hasjim, menjelaskan jaringan gas kota merupakan suatu infrastruktur gas yang dialiri dari sumber gas melalui jaringan pipa, hingga kemudian disalurkan untuk kebutuhan rumah tangga mau pun industri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jobi mengatakan, pembangunan jaringan untuk 10.321 sambungan rumah tangga itu baru dimulai tahun 2017 ini. Saat ini, progres pembangunan telah mencapai 30% dan masih terus berjalan.
Dengan jaringan gas kota yang dibangun PGN ini, dapat mengajak masyarakat untuk mulai memanfaatkan energi baik dari gas bumi bisa semakin luas dirasakan oleh masyarakat. Ditargetkan, sebanyak jaringan gas kota untuk 10.321 rumah tangga dapat rampung di akhir tahun 2017 ini.
"Ini progresnya sudah berjalan dengan baik, kurang lebih tercapai 30%. Kita ingin mengurangi subsidi pemerintah untuk LPG, karena hari ini masyarakat Lampung masih tergantung untuk LPG. Kita harapkan akhir tahun ini 10.321 sudah bisa tercapai," tukasnya.
Diketahui, pada 2016 lalu total ada sekitar 69.000 rumah tangga yang mendapatkan sambungan gas dari PGN. Pembangunan 49.000 sambungan gas rumah tangga merupakan penugasan dari Kementerian ESDM, sedangkan 20.000 sambungan lagi dibangun sendiri dengan dana dari PGN.
Sedangkan untuk tahun 2017 ini, PGN menerima penugasan dari Kementerian ESDM untuk melakukan penyambungan jaringan gas ke 26.000 rumah tangga yang tersebar di Musi Banyuasin, Mojokerto, Bandar Lampung, dan DKI Jakarta. (ang/ang)