Jokowi: Jangan Pasrah Kalau Harga Naik

Jokowi: Jangan Pasrah Kalau Harga Naik

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 27 Jul 2017 12:01 WIB
Foto: Dok. Setpres.
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya untuk menjaga inflasi di angka yang rendah. Menurutnya, inflasi penting untuk dijaga karena bisa menjadi indikator bahwa daya beli masyarakat terjaga.

Untuk itu, ia berharap masyarakat tidak pasrah apabila terjadi inflasi atau meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Hal ini mengingat telah mulai terjadi perubahan mental di masyarakat yang makin sadar akan bahayanya inflasi tinggi.

"Karena kita lama, sudah lama budaya kita pasrah mengenai inflasi. Sudah menjadi persepsi publik, waktu itu inflasi di kisaran 8-10% itu dianggap sesuatu yang wajar dan tidak bisa diapa-apakan padahal bisa kita kerjain," kata Jokowi dalam paparan pada acara Rakornas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Padahal di negara lain, misalnya di Eropa inflasi bisa sangat rendah sekali. Bisa 1%, 2%. Karena mereka melakukan sesuatu. Dan kita juga sudah menyadari inflasi ini bisa menyebabkan banyak hal. Bunga bank tinggi misalnya. Tapi kalau inflasi bisa kita tekan terus, otomatis bunga bank bisa kita tekan terus," imbuhnya.

Lanjut Jokowi, jika inflasi terus bisa ditekan, rakyat juga yang akhirnya bisa merasakan. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi bisa tinggi tapi inflasi tidak terjaga, sehingga bisa menyebabkan masyarakat tekor.

"Tapi kalau pertumbuhan ekonomi 5%, tapi inflasi berada pada angka 4% atau 3%, rakyat enteng untuk menjangkau sebuah harga. Betapa pentingnya yang namanya inflasi. Inilah fungsinya inflasi ditekan. Sekali lagi, jangan pasrah terhadap yang namanya inflasi. Kita tekan habis," tukasnya. (wdl/wdl)

Hide Ads