Pedagang Ikan Pindang Ngeluh Harga Garam Naik 5 Kali Lipat

Pedagang Ikan Pindang Ngeluh Harga Garam Naik 5 Kali Lipat

Wisma Putra - detikFinance
Kamis, 27 Jul 2017 12:06 WIB
Foto: Wisma Putra
Bandung - Produsen ikan pindang di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat mengeluhkan kenaikan harga garam yang mencapai lima kali lipat.

"Kenaikannya tidak masuk akal sampai lima kali lipat. Sebelum naik, harga satu karung garam (ukuran 50 kilo gram) hanya Rp 50.000-Rp 60.000, sedangkan sekarang menjadi Rp 250.000," kata salah satu produsen pindang Majalaya Teteng, saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (27/7/2017).

Teteng mengaku, kenaikan harga garam yang cukup signifikan baru dirasakannya tahun ini sejak ia menjadi produsen pindang dari tahun 1980. "Saya tidak tahu harga garam naik kenapa, tidak mengerti," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurutnya kenaikan harga garam tersebut sudah melampaui batas wajar, ia berharap semoga pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

"Naiknya tidak wajar. Garam tersebut saya beli di Pasar Caringin Bandung," tambah Teteng.

Dampak kenaikan garam berimbas pada penjualan pindang di pasaran. Salah satu penjual pindang yang biasa berjualan di pasar Majalaya Femi (30) mengatakan, imbas kenaikan harga tersebut mengakibatkan pembeli komplet yang berujung sepi pembeli.

"Pindang yang dijual berjenis ikan bandeng, layang, tongkol, cakalang. Semua harganya naik rata-rata Rp 500- Rp 2.000," katanya saat ditemui detikcom di lokasinya berdagang, Jalan Majalaya-Cicalengka.


Harga ikan pindang yang biasa dijual Rp 12.000 per dua ekor naik Rp 3.000 menjadi 15.000. Harga ikan pindang yang biasa dijual per kilo dari Rp 52.000 menjadi Rp 60.000.

"Seharusnya harga pindang naiknya segitu, tapi pembeli tidak mau tahu kalau harga pindang naik sehingga paling saya naikkan Rp 500 atau Rp 1.000," ujarnya. (hns/hns)

Hide Ads