Kelangkaan Garam Sudah Sampai Bandung

Kelangkaan Garam Sudah Sampai Bandung

Mukhlis Dinillah - detikFinance
Kamis, 27 Jul 2017 12:40 WIB
Foto: Mukhlis Dinillah/detikcom
Jakarta - Kelangkaan garam terjadi di beberapa daerah, termasuk Kota Bandung. Harga garam di pasaran meningkat hingga 50 persen akibat kelangkaan tersebut.

Berdasarkan pantauan detikcom, kelangkaan garam terjadi di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis (27/7/2017). Harga garam naik cukup tinggi beberapa hari terakhir.

"Iya, garam ada kenaikan. Sebelumnya garam donilan Rp 4.000-Rp 5.000, sekarang Rp 6.000-Rp 7.000," kata seorang pedagang, Abu Dalar (58) di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurutnya kelangkaan garam ini tidak hanya berdampak terhadap kenaikan harga tetapi juga hilangnya beberapa merek di pasaran. Misalnya merek kapal, naga, groso sepekan terakhir hilang di pasaran.

Dia mengatakan biasanya agen penyuplai garam rutin mendatangi Pasar Kosambi seminggu sekali. Namun, sambung dia, sudah hampir dua pekan agen langganannya tak kunjung datang.

"Pasokan barang (garam) biasanya agen ke sini, tapi enggak datang. Ini garam stok seminggu yang lalu," kata Abu Dalar.

Ia mengatakan saat ini hanya ada garam merek dolanin dan juara saja. Garam juara merupakan merek baru yang disubsidi oleh Pemkot Bandung melalui PD Pasar untuk mengantisipasi kelangkaan garam.

"Ada garam merek baru, tapi konsumen kan biasanya pakai merek yang sekarang enggak ada. Pada mengeluh juga garam susah dan mahal," kata Abu.

"Hampir 20 tahun jualan di sini, baru pertama kali garam langka," ia menambahkan

Kepala Pasar Kosambi Agus Gani menyebut kelangkaan garam sudah terjadi beberapa hari terakhir. Bahkan, beberapa merek juga sudah hilang dari pasaran akibat minimnya distribusi.

"Kelangkaan sudah terjadi 3 hari. Harganya ada peningkatan 50 persen. Biasanya garam beryodium, kapal, naga ada, ini sudah hilang," tutur Agus.

"Informasinya juga hampir seluruh pasar di Kota Bandung langka garam," kata Agus. (hns/hns)

Hide Ads