Setelah sampai di Cipinang, Enggar langsung menggelar pertemuan tertutup dengan pihak pengelola PIBC, PT Food Station Tjipinang Jaya, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi), dan sejumlah pedagang pemasok beras ke PIBC.
Pertemuan Mendag berlangsung sekitar 2,5 jam sejak pukul 09.00 WIB. Setelah itu Mendag meninggalkan PIBC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikFinance menggali informasi dari pedagang PIBC seputar kondisi pasokan beras. Menurut Mari, salah satu pedagang di PIBC, pemasok beras dari daerah-daerah sentra produksi masih menghentikan kiriman.
![]() |
Situasi ini sudah berlangsung sejak Senin (24/7/2017).
"Sejak Senin belum ada yang masuk dari Karawang, Bekasi, dan Karangsinom (Indramayu), Pamanukan," ujar Mari kepada detikFinance, Jumat (28/7/2017).
Mari mengatakan, saat ini ia hanya menjual stok beras sisa sebanyak 5 ton. Padahal biasanya ia menyetok sekitar 10 ton beras/hari.
![]() |
Ia berharap kehadiran Mendag ke PIBC bisa membuat pasokan beras kembali normal, paling tidak mulai minggu depan
"Pak Menteri tadi bilang peraturan itu (Permendag) 47/2017) belum berlaku karena belum diundangkan," tutur Mari.
Seperti diketahui, para pedagang pemasok beras ke PIBC menghentikan kiriman karena khawatir mereka harus menjual rugi. Ini karena Peraturan Menteri Perdagangan Permendag nomor 47/M-DAG/PER/7/2017 tentang penetapan harga acuan. Dalam aturan ini beras jenis premium maupun medium ditetapkan Rp 9.000/kg. (hns/wdl)