Singapura Tawarkan Gas ke RI, Arcandra: Kita Evaluasi

Singapura Tawarkan Gas ke RI, Arcandra: Kita Evaluasi

Michael Agustinus - detikFinance
Rabu, 23 Agu 2017 10:50 WIB
ilustrasi Foto: Dikhy Sasra
Jakarta - Keppel Offshore and Marine, perusahaan asal Singapura, menawarkan pasokan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) kepada pemerintah Indonesia. Tawaran tersebut telah disampaikan langsung kepada Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.

"Saya sudah panggil, mereka minta ketemu lagi. Sekarang lagi kita evaluasi. Mereka lagi mengusulkan, kita lagi evaluasi," kata Arcandra saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Arcandra mengatakan, pemerintah mempertimbangkan berbagai hal sebelum mengambil keputusan untuk membuka atau menolak impor gas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan harus diambil dengan hati-hati agar tidak menimbulkan dampak negatif. Saat ini evaluasi sedang dilakukan. "Semua yang berkaitan dengan tawaran impor kita evaluasi dengan hati-hati," ucapnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 45 Tahun 2017 (Permen ESDM 45/2017) tentang Pemanfaatan Gas Bumi untuk Pembangkit Listrik, impor gas baru dibolehkan apabila tidak ada pasokan gas dari dalam negeri yang harganya di bawah 14,5% Indonesian Crude Price (ICP).


Bila masih ada gas lokal yang di bawah 14,5% ICP, impor tidak diizinkan. Harga gas impor pun tidak boleh lebih dari 14,5% ICP sampai di pembangkit listrik.

Dengan harga minyak sekarang di kisaran US$ 50/barel, maka opsi impor baru dibuka kalau pembangkit listrik tidak bisa mendapat gas dari dalam negeri dengan harga di bawah US$ 7,25/MMBTU. Lalu kalau pilih gas impor, harganya harus di bawah US$ 7,25/MMBTU sampai di pembangkit listrik.

(mca/ang)

Hide Ads