Selama ini Indonesia menggunakan gerbang pembayaran perusahaan asing seperti Visa dan MasterCard. Setiap transaksi yang menggunakan jaringan tersebut maka dananya mengalir dulu ke negara perusahaan asing itu berasal, baru setelahnya masuk ke Indonesia.
Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Harianto Gunawan mengatakan, bahwa pihaknya mendukung langkah BI dalam mengembangkan switching dalam negeri. Visa pun masih mempelajari lebih lanjut mengenai kebijakan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya juga mengaku siap berkompetisi di era gerbang pembayaran elektronik (NPG). Visa juga telah berkomitmen membangun dua pusat data yang diharapkan dapat meningkatkan layanan kepada nasabah.
"Kami yakin open competition berikan manfaat kepada nasabah langsung," ujar Harianto.
Ia menambahkan, Visa masih mempelajari lebih lanjut mengenai aturan tersebut dan masih menjalin kerja sama yang baik dengan industri untuk melayani nasabah.
"Terus-menerus menjaga kontak dengan BI dan industri untuk terus bisa bersama-sama service market Indonesia," tutup Harianto. (ara/mkj)