Asisten Gubernur BI, Dody Budi Waluyo mengatakan penurunan suku bunga kebijakan ini diharapkan dapat mendukung perbaikan intermediasi perbankan dan pemulihan ekonomi domestik yang sedang berlangsung.
Dody menjelaskan untuk suku bunga kredit jika dihitung dari Januari 2016 hingga Agustus 2017 sudah turun sekitar 115 bps.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, sesuai dengan kajian BI penurunan bunga kredit membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 kuartal. "Biasanya kami melihat intermediasi ini akan berjalan melalui kebijakan suku bunga," ujarnya.
Jika dilihat dari data BI suku bunga acuan telah turun 7 kali dari rentang Januari 2016 hingga September 2017, dengan rincian sebagai berikut :
Suku bunga acuan saat itu masih BI Rate tercatat 7,25% pada Januari 2016, turun sebanyak 3 kali yakni pada Februari dipangkas 25 basis poin menjadi 7%, Maret 6,75% dan Juni 6,5%.
Kemudian pada Agustus 2016, suku bunga acuan berubah menjadi BI 7days repo rate 5,25%. Tingkat bunga ini terus turun sebanyak 4 kali. Pada September bunga acuan 5%, Oktober 4,75% dan BI menahan hingga masuk ke Agustus 2017 4,5% dan menjadi 4,25% pada September 2017.
Berdasarkan suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan rata-rata masih di kisaran dobel digit. Dari data uang beredar BI per Juli 2017 bunga kredit perbankan tercatat 11,73% lebih rendah dibandingkan periode bulan sebelumnya 11,77%.
Pertumbuhan kredit hingga Juli 2017 masih rendah, yaitu 8,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Biasanya pertumbuhan kredit bank berada di atas 10%. (ang/ang)