Jokowi Buka Suara Soal Kekhawatiran Sri Mulyani Pada PLN

Jokowi Buka Suara Soal Kekhawatiran Sri Mulyani Pada PLN

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Kamis, 05 Okt 2017 19:35 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Serang - Beberapa waktu lalu surat Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang ditujukan kepada Menteri ESDM dan Menteri BUMN sempat bocor ke publik. Surat itu berisi kekhawatiran Sri Mulyani terkait beban utang PLN dan proyek listrik 35.000 Megawatt (MW).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun akhirnya buka suara tentang proyek 35.000 MW yang dijalankan PLN tersebut. Dirinya mengatakan, perhitungan kebutuhan listrik dilakukan sesuai dengan kondisi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Begini lho, dulu hitungan kita kan sesuai dengan pertumbuhan ekonomi. Ini tentu saja PLN itu kalau nanti, kalau terlalu over juga, bayar apanya, cicilannya juga berat. Oleh karena itu disesuaikan, kebutuhannya disesuaikan, dihubungkan dengan pertumbuhan ekonomi yang ada," katanya di kawasan Serang, Banten, Kamis (5/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi apapun kebutuhan listrik, pasti ada permintaan naik, naik, naik, naik. Jangan sampai terlambat lagi. Prinsip itu saja," sambung Jokowi.


Sementara, Jokowi mengatakan program 35.000 MW itu merupakan target pemerintah. Namun, dirinya menyatakan bahwa target tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan malah dipaksakan. Hal itu agar PLN tidak terlalu terbebani.

"Ya kan itu target, kan mesti menyesuaikan dengan kebutuhan dong. Mosok target kemudian setelah dihitung-hitung dengan pertumbuhan ekonomi misalnya, kebutuhannya tidak 35 (Ribu MW), tapi 32 (ribu MW). Ya kalau terlalu over juga membebani PLN," jelasnya. (mkj/mkj)

Hide Ads