Mengutip data Bank Indonesia (BI), Rabu (11/10/2017), elektronifikasi jalan tol diyakini menjadi solusi utama mengatasi permasalahan transaksi pembayaran di jalan tol yang selama ini dilakukan tunai.
Sebelum elektronifikasi jalan tol, ada antrean yang panjang di gerbang tol. Selain itu waktu transaksi yang lebih lama dengan bayar tunai menyebabkan penumpukan kendaraan di gerbang tol atau macet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum dilakukan elektronifikasi secara penuh, akses pembayaran non tunai juga dinilai masih terbatas. Terdapat eksklusivitas pada sejumlah jalan tol, karena hanya dapat menggunakan uang elektronik tertentu. Masyarakat juga kerap menghadapi kesulitan dalam melakukan top-up.
Dengan dilakukannya elektronifikasi, diharapkan pembayaran di gerbang tol akan lebih lancar sehingga antrean di gerbang tol bakal berkurang. Kelancaran pembayaran di gerbang didukung oleh waktu transaksi yang menjadi 2 detik, lebih cepat 4 hingga 6 detik dibanding transaksi tunai.
Baca juga: Kartu e-Money Gratis Sampai 31 Oktober 2017 |
Transaksi juga akan lebih nyaman dan aman karena lebih akurat. Pendapatan hasil transaksi bisa langsung masuk ke rekening badan usaha karena tidak ada cash collection.
Akses pembayaran pun lebih mudah. Karena satu reader dapat menerima seluruh uang elektronik (multi issuer), yang akan meningkatkan ragam pilihan bagi pengguna. Keragaman multi issuer akan mendorong kemudahan top up melalui interkoneksi dan interoperabilitas. (eds/ang)