Bayar Tol Wajib Non Tunai, Ini Sederet Alasannya

Bayar Tol Wajib Non Tunai, Ini Sederet Alasannya

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 11 Okt 2017 10:03 WIB
Foto: Danang Sugianto-detikFinance
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta antrean di gerbang tol hilang. Untuk itu Jokowi mengimbau Menteri PUPR menyediakan aplikasi-aplikasi sensorik di gerbang tol yang langsung terhubung dengan akun di bank, sehingga segala proses operasional bisa berlangsung dengan efisien.

Mengutip data Bank Indonesia (BI), Rabu (11/10/2017), elektronifikasi jalan tol diyakini menjadi solusi utama mengatasi permasalahan transaksi pembayaran di jalan tol yang selama ini dilakukan tunai.

Sebelum elektronifikasi jalan tol, ada antrean yang panjang di gerbang tol. Selain itu waktu transaksi yang lebih lama dengan bayar tunai menyebabkan penumpukan kendaraan di gerbang tol atau macet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Transaksi tunai juga kurang nyaman dan aman. Pengguna harus menghitung kembali uang kembalian. Sementara petugas tol menanggung risiko terkait penyediaan uang kembalian dan risiko terkait dengan cash collection pada gerbang tol.

Sebelum dilakukan elektronifikasi secara penuh, akses pembayaran non tunai juga dinilai masih terbatas. Terdapat eksklusivitas pada sejumlah jalan tol, karena hanya dapat menggunakan uang elektronik tertentu. Masyarakat juga kerap menghadapi kesulitan dalam melakukan top-up.

Dengan dilakukannya elektronifikasi, diharapkan pembayaran di gerbang tol akan lebih lancar sehingga antrean di gerbang tol bakal berkurang. Kelancaran pembayaran di gerbang didukung oleh waktu transaksi yang menjadi 2 detik, lebih cepat 4 hingga 6 detik dibanding transaksi tunai.


Transaksi juga akan lebih nyaman dan aman karena lebih akurat. Pendapatan hasil transaksi bisa langsung masuk ke rekening badan usaha karena tidak ada cash collection.

Akses pembayaran pun lebih mudah. Karena satu reader dapat menerima seluruh uang elektronik (multi issuer), yang akan meningkatkan ragam pilihan bagi pengguna. Keragaman multi issuer akan mendorong kemudahan top up melalui interkoneksi dan interoperabilitas. (eds/ang)

Hide Ads