Alasannya karena khawatir penggunaan B20 akan membuat mesin mogok.
"Penerapan B20 masih ada kendala, terutama untuk kendaraan alat berat. Ada keberatan dari alutsista dan lokomotif untuk terapkan B20," jelasnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (12/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau untuk otomotif kendalanya relatif tidak besar seperti alat berat," ujarnya.
Sementara itu Anggota DEN lainya, Achdiat Atmawinata, jelaskan penyebab kendaraan tempur atau alutsista belum memanfaatkan B20 karena ada kekhawatiran dapat mengganggu kinerja mesin.
"Pada alutsista tidak boleh mogok saat di medan perang," ujarnya.
Dirinya mengatakan, perlu dilakukan kajian terlebih dahulu agar kendaraan alat berat seperti mesin tempur dan lokomotif mau memanfaatkan solar dengan campuran biodiesel 20% ini.
"Prinsipnya namanya engine harus dites. Juga teknik blendingnya tidak asal campur. Juga nanti masuk di ruang bakarnya secara simultan harus dicampur," tuturnya. (hns/hns)